Bisnis.com, TANJUNG ENIM--PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bekerjasama PT Bank Sumsel Babel untuk menjajaki penggunaan L/C dan pembiayaan dari bank milik pemda se Sumsel dan Babel tersebut guna mendukung perkembangan perekonomian di daerah.
Bank Pembangunan Daerah milik dua provinsi dan 24 daerah tingkat II itu diberikan peluang untuk menyediakan layanan cash management berupa jasa giro, penempatan deposito, penerbitan dokumen pembiayaan ekspor, pembayaran jasa kontraktor hingga penyediaan kredit bagi karyawan PTBA.
Dirut Bank Sumsel Babel Muhammad Adil mengatakan pihaknya membuat kesepakatan dengan PTBA untuk lebih melibatkan bank milik pemda itu dalam pelayanan jasa keuangan bagi kebtuhan operasional salah satu perusahaan tambang terbesar nasional tersebut.
"Ada komitmen dari PTBA untuk mengoptimalkan jasa keuangan dari Bank Sumsel Babel. Secara teknis kami sudah siap, termasuk layanan dokumen ekspor.
Perkembangan teknologi payment dan transaksi kami cukup pesat sejak beberapa tahun ini sehingga bisa memenuhi harapan perusahaan sekelas PTBA," ujar mantan bankir Bank BNI itu seusai penandatanganan naskah kesepahaman kerjasama itu bersama Milawarma, Dirut PTBA di Tanjung Enim, Senin (3/3/2014).
Dia menjelaskan kerjasama itu juga bisa diarahkan untuk terlibat dalam kredit sindikasi bagi pembiayaan proyek yang akan digarap PTBA.
Adil mengharapkan kerjasama itu sudah bisa berjalan mulai kuartal kedua tahun ini sehingga mampu mendongkrak skala bisnis jasa keuangan yang dikelola bank tersebut.
Sementara itu, Milawarma menambahkan Bank Sumsel Babel bisa ikut masuk dalam jasa layanan L/C perseroan dengan besaran kegiatannya mencapai sekitar 65% dari total pendapatan perusahaan tahun ini yang diproyeksikan Rp15 triliun.
Bukan hanya L/C, tuturnya, bank milik pemda itu bisa pula menjadi bank pembayaran untuk kontrak jasa pekerjaan ke kontraktor dan subkontraktor yang jumlah ratusan perusahaan.
"Banyak peluang yang bisa melibatkan Bank Sumsel Babel. Kami akan melihat dimana kesanggupan mereka. Ini penting karena kami tentu tetap menerapkan pola B to B yang didasarkan pada kemampuan dan benefit layanan yang disediakan," ujarnya.