Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral China Suntik Dana Segar

Pasar uang China tergelincir paling dalam selama 4 minggu setelah bank sentral (People’s Bank of China/PBoC) menambahkan lebih dari 255 miliar yuan atau setara US$42 miliar ke sistem keuangan guna memperluas fasilitas pinjaman guna memenuhi permintaan uang pada tahun baru Imlek.

Bisnis.com, SHANGHAI—Pasar uang China tergelincir paling dalam selama 4 minggu setelah bank sentral (People’s Bank of China/PBoC) menambahkan lebih dari 255 miliar yuan atau setara US$42 miliar ke sistem keuangan guna memperluas fasilitas pinjaman guna memenuhi permintaan uang pada tahun baru Imlek.

Menurut data National Interbank Funding Center, benchmark tarif repurchase agreement 7 hari yang merupakan ukuran dari ketersediaan dana antar bank, merosot 134 basis poin menjadi 5,25% pada Selasa (21/1) waktu Shanghai.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, mekanisme swap 1 tahun yang bertukar dengan pembayaran tetap dengan tarif repo 7 hari turun 15 basis poin atau 0,15% menjadi 4,87%.

“Ini adalah langkah signifikan dari PBoC,” ujar Zhang Zhiwei, ekonom Nomura Holdings Inc., dalam siaran pers, Selasa (21/1/2014).

Menurutnya, langkah-langkah ini akan membantu mengurangi risiko likuiditas pasar antar bank dan risiko default di sektor korporasi selama beberapa minggu ke depan. Hal ini juga menurutnya dapat membantu mengurangi risiko default pada bank-bank kecil.

Bank sentral China  mengatakan pihaknya telah menambah dana ke bank-bank besar yang akan dipergunakan untuk fasilitas penyediaan dana pinjaman. Menurut pedagang, perjanjian reverse-repurchase hari ini senilai 255 miliar yuan.

Bank sentral juga membuka kemungkinan atas bank-bank kecil dan menengah di 10 daerah untuk memanfaatkan SLF (Self Service) pada percobaan dasar sebelum liburan panjang tahun baru Imlek yang dimulai pada 31 Januari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper