Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pemkot Balikpapan bukannya tidak memiliki program untuk kemandirian pangan. Namun, luasan lahan yang terbatas serta tingkat kesuburan tanah yang rendah dibandingkan dengan daerah lain menyebabkan program pertanian berjalan dengan lambat.
Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan suplai bahan makanan dari hasil pertanian lokal kurang dari 5% dari total kebutuhan.
“Meskipun ada program pemberdayaan seperti RPL [Rumah Pangan Lestari]. Program - program itu diarahkan untuk memenuhi kebutuhan skala kecil dahulu,” katanya, Kamis (12/12/2013).
Pelaku usaha di sektor tanaman pangan, imbuhnya, juga belum optimal jumlahnya. Imbal hasil yang lebih sedikit menyebabkan pelaku usaha lebih tertarik untuk menggarap sektor industri, jasa dan perdagangan.
Ketua Umum Hipmi BPC Kota Balikpapan Gatot Koco mengatakan pelaku usaha memang kebanyakan mengarahkan kegiatan bisnisnya pada sektor-sektor unggulan. Menurutnya, sektor pertanian tanaman pangan memang bukan yang termasuk sektor unggulan di Balikpapan.
“Karenanya masih belum banyak yang menggarap,” tukasnya.
Kendati demikian, Gatot mengaku siap menjadi inkubator bisnis bagi pelaku usaha yang ingin masuk ke bisnis komoditas bahan pangan. Melalui penguatan kelembagaan sekaligus permodalan, calon pelaku usaha akan didukung pengembangannya ketika berkecimpung di sektor itu.