Bisnis.com, BANDUNG - Jumlah rumah tangga pertanian di Jawa Barat berkurang sebanyak 1,28 juta dalam 10 tahun, terutama di bidang hortikultura.
Kabid Bidang Produksi Hortikultura Dinas Pertanian Jawa Barat Obas Fermansyah menyayangkan penurunan jumlah rumah tangga pertanian untuk subsektor hortikultura yang dipicu persoalan modal dan risiko gagal tanam yang cukup tinggi dibandingkan dengan tanaman pangan.
"Contohnya tanaman hias yang memerlukan modal hingga ratusan juta, dengan memberikan perhatian cukup tinggi terhadap perawatannya, membuat seseorang harus berpikir lebih matang lagi dalam memulai usaha," katanya, Selasa (3/12/2013).
Namun demikian, imbuhnya, pihaknya akan terus menggenjot produksi hortikultura agar suplainya bisa tetap terjaga, salah satunya dengan meningkatkan dan memanfaatkan teknologi yang ada.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar mengeluarkan data hasil sensus pertanian 2013, dengan menetapkan jumlah Rumah Tangga Pertanian (RTP) Jabar yang mengalami penurunan sebesar 3,45% per tahun.
Ketua BPS Jabar Gema Purwa mengemukakan jumlah rumah tangga usaha pertanian pada 2013 sebanyak 3.058.612 rumah tangga, terus berkurang dari sebelumnya mencapai 4.345.148 rumah tangga pada 2003.
"Secara absolut seluruh penurunan terbesar terjadi di subsektor peternakan sebesar 1.068.052 rumah tangga atau turun 47,26%, sementara di penurunan paling kecil terjadi di subsektor perikakan sebesar 71.221 rumah tangga atau 4,62%," katanya.
Dia menjelaskan jumah RTP subsektor tanaman pangan menjadi 2,49 juta rumah tangga (2013) dari 2,61 juta rumah tangga (2003), sedangkan hortikultura mencapai 1,25 juta rumah tangga (2013) dari 2,20 juta rumah tangga (2003).
Adapun untuk perkebunan RTP pada 2013 mencapai 1,16 juta, sedangkan 2003 sebesar 783.000 rumah tangga, dan untuk subsektor kehutanan ada peningkatan dari 958.000 rumah tangga (2003) menjadi 1,07 juta rumah tangga (2013).