Bisnis.com, JAKARTA--Survei yang dilakukan lembaga kajian Founding Fathers House (FFH) menyatakan dari 1.070 responden di 34 provinsi di Indonesia, hanya 24% yang mengetahui atau pernah mendengar tentang konvensi bakal calon Presiden Partai Demokrat untuk Pemilu 2014.
Peneliti senior FFH Dian Permata mengatakan dari 24% keseluruhan responden itu hanya 2,2% yang benar-benar mengetahui terdapat 11 peserta konvensi.
"Sebanyak 89% dari yang tahu tentang konvensi Demokrat menjawab tidak mengetahui ketika ditanya mengenai jumlah peserta konvensi demokrat," kata peneliti lulusan Universitas Sains Malaysia itu di Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Jika dikalkulasikan, menurut penelitian FFH, berarti terdapat baru 256 orang dari 1070 responden di 34 propinsi di Indonesia yang mengetahui konvensi Demokrat.
Dari 256 orang tersebut, lanjut Dian, hanya lima atau enam orang yang benar-benar mengetahui tentang jumlah peserta konvensi yakni 11 orang. "Sebanyak 89% menjawab tidak tahu dan sisanya ada yang menjawab 50 orang bahkan 100 orang."
Dia menuturkan FFH juga melakukan wawancara lebih mendalam mengenai persepsi publik tentang tujuan diselenggarakannya konvensi Demokrat. Dari jawaban pertanyaan itu, menurutnya, hanya 13,4% atau 34 orang yang memberikan jawaban benar tentang tujuan konvensi untuk mencari bakal capres dari Partai berlambang Mercy itu.
"Sisa responden menjawab salah dengan keterangan bahwa pelaksanaan konvensi dilakukan untuk mencari Ketua Umum Partai dan mebahas masalah nasional terkini," paparnya.
Penelitian ini menggunakan teknik "multi stage random sampling" dengan wawancara tatap muka yang dibantu kuesioner sejak 9 Oktober hingga 9 November. "Margin of error" dari penelitian ini adalah plus minus tiga persen dengan tingkat kepercayaan 95%..
Dian mengaku FFS menghabiskan dana Rp500 juta untuk melakukan penelitian ini. Sumber dana tersebut, menurutnya, murni dari pimpinan Dewan Pembina FFS.
Dari hasil penelitian ini, peneliti senior FFS menyimpulkan konvensi Demokrat yang sejak enam bulan lalu digulirkan yakni Mei 2013, belum berhasil mencuri perhatian publik.
Menurutnya, hal ini karena iklim persaingan di antara peserta konvensi yang kurang greget, serta banyaknya kasus dugaan korupsi yang melibatkan kader Demokrat.
Dian menambahkan terkuaknya kasus penyuapan di Satuan Kerja Khusus Migas yang menimbulkan isu-isu tidak mengenakan tentang dugaan adanya aliran dana dari lembaga tersebut untuk proses konvensi Demokrat sangat memperngaruhi popularitas dari konvensi ini.
"Belum lagi dengan insiden penayangan deklarasi konvensi di stasiun TVRI selama dua jam penuh, kemudian laporan penggunaan fasilitas negara oleh peserta konvensi terkait Iklan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, juga turut mengurangi popularitas," ujarnya. (Antara)
Konvensi Capres Demokrat: Waduh, Publik tak Banyak Tahu
Survei yang dilakukan lembaga kajian Founding Fathers House (FFH) menyatakan dari 1.070 responden di 34 provinsi di Indonesia, hanya 24% yang mengetahui atau pernah mendengar tentang konvensi bakal calon Presiden Partai Demokrat untuk Pemilu 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
54 menit yang lalu
Budi Arie Ternyata Diperiksa terkait Kasus Korupsi Judi Online
4 jam yang lalu