Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru tengah merancang Kecamatan Rumbai sebagai kawasan wisata baru dengan dua proyek perdana, yakni pengembangan Danau Khayangan serta pembangunan water front city di sepanjang Sungai Siak.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT mengatakan kebutuhan akan arena wisata di Kota Pekanbaru sudah mendesak dan perlu segera dibangun, karena selama ini warga yang hasu akan hiburan harus mencari lokasi hingga ke Bukittinggi dan Padang, Sumatra Barat.
“Di bagian Rumbai pesisir kami akan kembangkan perpaduan wisata alam dengan mengeksploitasi Danau Khayangan. Jadi nanti ada outdoor dan indoor-nya di sana,” ujarnya, Rabu (30/10/2013).
Menurutnya, meski Provinsi Riau kaya dengan sumber daya alam, namun di ibukotanya sendiri sebenarnya tidak memiliki kekayaan alam tersebut. Oleh sebab itu, industri pariwisata ini akan menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pekanbaru ke depannya.
Secara terpisah, dalam dokumen Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Kota Pekanbaru yang dikutip Bisnismenyebutkan sudah ada investor yang melirik proyek pengembangan Danau Khayangan. Namun, adanya persoalan kepemilikan lahan menyebabkan investor tersebut mengurungkan niat.
Selain itu, pemkot juga diketahui sedang menggodok dokumen masterplan proyek water front city di sepanjang Sungai Siak. Rencananya, pada akhir Desember 2013 dokumen tersebut sudah rampung dan 2014 sudah mulai pengerjaan.
Firdaus menambahkan pihaknya juga sedang merevisi tata ruang yang diharapkan bisa final pada akhir tahun ini. Sebelumnya dalam tata ruang yang lama, tidak ada konsep pembangunan kota yang tegas, sehingga Pekanbaru hanya tumbuh sesuai dengan selera pasar.
“Sehingga seperti yang kita bisa lihat sama-sama sekarang, Pekanbaru menjelma jadi kota dengan julukan kota seribu ruko. Nah ke depannya nanti tidak seperti itu,” ujarnya.
Saat ini, menurut Firdaus, pertumbuhan Kota Pekanbaru baru 30% dari luas wilayah administrasinya yang mencapai 632,26 km2. Dalam rencana tata ruang yang baru, pemko melakukan penataan sehingga akan terjadi pemerataan pembangunan di seluruh wilayah.
“Kami tidak mau seperti kota-kota metropolitan lainnya, setelah padat baru ditata. Saya bersyukur Pekanbaru belum terlambat untuk ditata,” katanya.
Wakil Ketua VII Bidang Agribisnis dan Pariwisata Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Riau Ahmi Septari mengaku tidak mengetahui rencana Pemkot untuk mengembangkan dua sektor pariwisata yang ada di Kecamatan Rumbai tersebut.
Ahmi menilai pihak Pemkot selalu merumuskan perencanaan dengan cara mereka sendiri dan tidak melibatkan pihak terkait lain seperti HIPMI, Kadin, dan asosiasi terkait. Sehingga, katanya, proyek yang akan dibangun tidak dilirik para investor.
“Pemerintah dalam merencanakan sesuatu tidak boleh berpikir apa yang mereka sukai, tapi harus berpikir apa yang diinginkan pasar,” katanya.
Meskipun sektor pariwisata di Pekanbaru sangat menjanjikan, Ahmi mengatakan kondisi infrastruktur menjadikan investor malas menanamkan modal. Menurutnya, Pemkot harus berani investasi untuk memperbaiki infrastruktur terlebih dahulu.
Ahmi menambahkan Pemkot selalu berpikir instan dan ingin memproleh keuntungan secepatnya. Menurutnya, ketika infrastruktur sudah dibangun, akan banyak investor masuk dan Pemkot bisa mendapatkan untung melalui berbagai pungutan pajak. (K18)
Pemkot Pekanbaru Siapkan 2 Objek Wisata Baru
Pemerintah Kota Pekanbaru tengah merancang Kecamatan Rumbai sebagai kawasan wisata baru dengan dua proyek perdana, yakni pengembangan Danau Khayangan serta pembangunan water front city di sepanjang Sungai Siak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Aang Ananda Suherman
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
36 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
1 jam yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
31 menit yang lalu
Ganjar Kritisi Kenaikan Tarif PPN 12%, Begini Katanya
1 jam yang lalu
MA Tolak Kasasi Sritex (SRIL), Status Pailit Inkrah!
1 jam yang lalu