Bisnis.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan optimisitis dengan kondisi ekonomi global meski menurunkan perkiraan produksi dan mengingatkan ancaman dari dampak gagal bayar utang Amerika Serikat terhadap negara berkembang.
Dalam laporan ekonominya yang terbaru, IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan global selama enam kali berturut-turut dalam kurun kurang dari dua tahun. Selain itu disebutkan kinerja ekonomi negara-negara maju tidak mampu menutupi kelemahan kinerja negara berkembang yang ekspansi ekonominya berjalan lambat.
Prospek ekonomi negara berkembang, yang menjadi mesin pemulihan ekonomi, meredup akibat faktor struktural dan eksternal, menurut IMF. Lembaga itu memperkirakan produksi global akan naik 2,9% tahun ini atau turun dari perkiraan pada Juli sebesar 3,1%. Angka itu menunjukkan pertumbuhan paling lemah sejak 2009. Sedangkan pada tahun depan pertumbuhannya diperkirakan 3,6%.
"Meski angka pertumbuhan global tidak mengesankan namun saya pikir berita di media massa cukup menggembirakan. Negara maju yang ekonominya melemah sedikit membaik dari sebelumnya,” ujar Chief Economist IMF Olivier Blanchard sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (9/10/2013).