Bisnis.com, JAKARTA - Pencahayaan dalam perpustakaan juga harus ditata, sebab kegiatan membaca tentunya memerlukan pasokan cahaya yang memadai.
Perpustakaan, walaupun jarang dianggap sebagai bagian utama dalam sebuah rumah, sebenarnya dapat dijadikan sebagai tempat relaksasi bagi penghuni yang gemar membaca.
Dengan demikian, tentu saja penataan perpustakaan pribadi dalam rumah sebaiknya tidak asal-asalan, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan.
Dina Hartadi, anggota dewan pembina Himpunan Desainer Interior (HDI) Jakarta, mengatakan hal utama yang harus diperhatikan adalah keleluasan pribadi dari area perpustakaan. Sebab jika terlalu banyak orang yang lalu lalang, ketenangan membaca akan terganggu.
”Hindari tempat-tempat seperti ruang makan, ruang keluarga, atau ruang tamu untuk difungsikan sebagai perpustakaan. Lebih baik lagi kalau ruangan itu terdapat jendela yang menghadap ke ruang terbuka seperti halaman,” terangnya.
Dia menambahkan, pencahayaan dalam perpustakaan juga harus ditata dengan penuh pertimbangan, sebab kegiatan membaca tentunya memerlukan pasokan cahaya yang memadai.
Triknya adalah dengan menggunakan lampu baca model standing lamp atau jenis lain dan menempatkan jendela dengan ukuran tepat untuk memasukkan cahaya alami pada siang hari.
Idealnya lagi, Dina melanjutkan, perpustakaan pribadi tadi bisa terbagi dalam dua bagian, formal dan informal. ”Jadi bisa sekaligus digunakan sebagai ruang kerja di rumah. Yang formal bisa dicirikan dengan meja dan kursi kerja, beserta kelengkapannya,” paparnya.
Sedangkan, sisi informal bisa muncul dalam bentuk karpet untuk lesehan, sofa, bale-bale, maupun bantal berwarna-warni. Fasilitas yang harus tersedia di perpustakaan tersebut antara lain rak buku yang terbuka dan koneksi Internet.
Sementara itu, mengenai tren interior perpustakaan, Dina menyarankan untuk memilih warna-warna terang, supaya buku-buku yang ada lebih terekspos. Tak hanya itu, nuansanya pun lebih cerah dan membuat betah untuk menghabiskan waktu di sana.
Tidak heran, jika kemudian konsep modern minimalis banyak diterapkan penghuni rumah untuk perpustakaan pribadinya. Konsep ini menampilkan dominasi warna putih untuk dinding dan rak buku, sedangkan aksen warna lainnya, muncul pada bantal duduk maupun karpetnya.
”Sebenarnya gaya interior perpustakaan pribadi bergantung pada ketertarikan penghuni masingmasing, intensitas penggunaan ruang, serta gaya interior rumah secara keseluruhan,” katanya Dina.
Dia menjabarkan jika koleksi buku si penghuni tidak terlalu banyak, bisa saja perpustakaan tadi terletak di area bawah tangga, dengan ukuran 2 x 2 m. Opsi lainnya, bisa dibuatkan ruangan tersendiri atau ditempatkan di area antara kamar.