BISNIS.COM, JAKARTA—Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri turun tangan untuk menyelidiki kasus hilangnya 250 dinamit milik perusahaan tambang batu PT Batu Sarana Persada yang dibawa kabur sebuah truk dalam perjalanan dari Subang ke Bogor pada Kamis (27/6/2013).
Kabiro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menerangkan aksi tersebut ditujukan sebagai upaya antisipasi agar tidak terjadi penyalahgunaan ke kelompok teroris.
“Densus ikut bantau kumpulkan fakta di lapangan. Tujuannya agar bahan peledak tersebut tidak disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab,” terangnya, Jumat (28/6/2013).
Selain Densus 88, turut pula tim jajaran kepolisian yang turun tangan antara lain Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim), Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polres Bogor.
Meskipun demikian, sejauh ini Polri belum melihat adanya indikasi dan fakta yang mengarah ke kelompok teroris berdasarkan hasil penyelidikan sementara. “Tapi kami tetap memprediksi kemungkinan-kemungkinannya tetap membahayakan masyarakat,” sambungnya.
Di samping itu, Polri mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi kasus ini. Boy menuturkan pihaknya akan menggelar razia terhadap barang-barang yang mencurigakan sebagai langkah preventif.
Salah satunya adalah dengan melakukan penelusuran ulang ke wilayah yang masuk dalam rute perjalanan truk.
“Kami melakukan penelusuran ulang rute perjalanan yang ditempuh dari Subang-Purwakarta-Tol Sadang-Marunda-tol Jagorawi, hingga ke BSD,” paparnya sambil menambahkan bahwa truk tersebut sempat kena lima kali kemacetan dan mengalami ban kempes.
Sebelumnya, dua dus dinamit milik PT Batu Sarana dinyatakan hilang. Dinamit tersebut diduga hilang saat dalam pengiriman dari tempat PT MNK, distributor PT Dahana, di Subang, Jawa Barat, pada Rabu (26/6/2013) ke Cijerug, Bogor.
Bahan peledak itu dikirim menggunakan empat truk, memuat sebanyak 30.000 kg amonium nitrat, 2.000 kilogram dinamit, dan 4.000 detonator listrik.
Semula, hanya ada dua truk pengangkut dinamit yang berangkat dari Subang dengan melintasi Jakarta Utara menuju gudang PT Batu Sarana Persada di kawasan Marunda. Dari Marunda, truk itu menuju Bogor.
Namun, truk pengangkut dinamit bertambah jadi empat. Setelah di Bogor, diketahui sebanyak dua dus dinamit tanpa detonator yang berada di atas iringan truk paling belakang telah hilang. Kasus ini pun dilaporkan ke Polda Jawa Barat.