BISNIS.COM, JAKARTA -- Indonesia diminta mewaspadai kondisi Uni Eropa, Amerika Serikat, dan China terkait dengan kemungkinan penurunan ekspor ke tiga pasar tersebut.
"Indonesia bisa saja jadi 'korban' dari kondisi domestik Uni Eropa, AS, dan China yang tidak menentu. Bisa saja ekspor Indonesia ke Uni Eropa dan AS turun. Demikian juga impor Indonesia dari China," ujar Ryaas Rasyid, Ketua Dewan Pembina Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI), Kamis (27/6).
Dia menjelaskan di sela diskusi bertema The World without Center: The Domestic Preoccupations of America, Europe and China, yang menghadirkan Prof. Heningsen MA Phd, guru besar ilmu politik Hawaii University.
Dia menjelaskan kondisi dunia tanpa pusat (kekuatan ekonomi dan politik) secara ekonomi dalam jangka panjang akan merugikan Indonesia. AS dan Eropa selama ini menjadi pasar tradisional ekspor, sedangkan Indonesia banyak mengandalkan impor dari China.
"Kini, tiga kekuatan ekonomi dan politik dunia, yakni AS, Eropa, dan China tidak bisa diharapkan memainkan peranan, karena sedang sibuk dengan urusan domestik," ungkapnya.
Indonesia Perlu Sikapi Dunia tanpa Pusat Kekuatan
BISNIS.COM, JAKARTA -- Indonesia diminta mewaspadai kondisi Uni Eropa, Amerika Serikat, dan China terkait dengan kemungkinan penurunan ekspor ke tiga pasar tersebut."Indonesia bisa saja jadi 'korban' dari kondisi domestik Uni Eropa, AS, dan China yang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Bambang Supriyanto
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
Budi Arie Ternyata Diperiksa terkait Kasus Korupsi Judi Online
6 jam yang lalu