BISNIS.COM, SEOUL—Produksi industri Korea Selatan merosot pada Maret sebagai akibat dari menurunnya nilai yen Jepang yang berdampak buruk pada sektor ekspor Negeri Ginseng tersebut.
Badan Statistik Korea mengumumkan pada Selasa (30/4) bahwa produksi menurun 2,6% dari Februari, ketika terjadi kemerosotan sebesar 0,9%. Berdasarkan perkiraan median dari 11 ekonom yang disurvei Bloomberg, penurunan produksi adalah sebesar 0,9%. Produksi juga menurun sebesar 4% dari tahun sebelumnya.
Direktur Jenderal Bank of Korea Kim Young Bae berpendapat bahwa melemahnya nilai yen—yang membawa keuntungan bagi eksportir Jepang—berdampak besar terhadap perekonomian Korsel pada kuartal I/2013.
Produk Domestik Bruto (PDB) Korsel tumbuh dalam fase tercepat selama kuartal pertama dalam 2 tahun terakhir, atau meningkat sebesar 0,9% dari 3 bulan sebelumnya.
Bulan ini, Pemerintah Korsel mengumumkan anggaran tambahan sebesar US$15 miliar, serta paket stimulus properti. Sementara itu, Bank of Korea tidak merubah suku bunganya.
Pada 28 April lalu, Menteri Keuangan Hyun Oh Seok menyampaikan dalam beberapa hari, pemerintah akan mengumumkan kebijakan untuk menyokong investasi korporasi. Pemerintah juga mempersiapkan kebijakan pinjaman dan tunjangan pemasaran guna membantu eksportir skala kecil dalam menghadapi dampak penurunan nilai yen.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, mata uang Jepang anjlok sekitar 19% melawan dolar AS dalam 6 bulan terakhir dibanding dengan penurunan won Korsel yang hanya sekitar 1%. (Bloomberg/if)
INDUSTRI KORSEL: Merosot Akibat Penurunan Nilai Tukar Yen
BISNIS.COM, SEOUL—Produksi industri Korea Selatan merosot pada Maret sebagai akibat dari menurunnya nilai yen Jepang yang berdampak buruk pada sektor ekspor Negeri Ginseng tersebut. Badan Statistik Korea mengumumkan pada Selasa (30/4) bahwa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium