BISNIS.COM, JAKARTA-Sebuah paket mencurigakan yang dikirim ke kantor Presiden Jerman Joachim Gauck pada Jumat dan dihancurkan oleh polisi tidak mengandung bahan peledak.
Sebelumnya, seorang juru bicara Gauck mengatakan, polisi melakukan peledakan terkendali paket itu di sebuah taman dekat istana presiden di Berlin pusat.
Penyelidik federal mengatakan, hasil pemeriksaan mereka menunjukkan tidak ada peledak, meski sebelumnya ada kecurigaan tentang hal itu oleh tim penjinak bom.
Insiden itu terjadi sehari setelah pihak bewenang AS menuduh seorang pria mengirim surat mengandung racun kepada Presiden Barack Obama dan seorang senator AS.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa surat-surat itu positif mengandung bahan risin, racun sangat mematikan yang dibuat dari kacang kastor.
Dinas intelijen AS mengatakan, surat kepada Obama ditemukan di sebuah tempat penyaringan surat pada Selasa, dan pada hari itu pula pihak berwenang menyatakan bahwa surat yang dikirim kepada Wicker juga menunjukkan tanda-tanda risin.
Pengamanan diperketat di Washington setelah dua ledakan bom di dekat garis finish pada Marathon Boston menewaskan tiga orang dan mencederai sekitar 180 pada Senin.
Dua bersaudara etnik Chechnya dituduh melakukan serangan bom pada Marathon Boston itu. Tamerlan Tsarnaev (26) tewas ditembak oleh polisi di Boston dan adiknya, Dzhokhar Tsarnaev (19), kini menjadi buron aparat keamanan AS.
Marathon Boston merupakan salah satu even atletik tahunan terbesar yang diadakan di AS, yang diikuti hampir 27.000 peserta yang memenuhi syarat dan disaksikan puluhan ribu penonton.(antara/reuters)
Presiden Jerman Dikirimi Paket Mencurigakan
130420_presiden jerman (guardian.co.uk-yus).jpgBISNIS.COM, JAKARTA-Sebuah paket mencurigakan yang dikirim ke kantor Presiden Jerman Joachim Gauck pada Jumat dan dihancurkan oleh polisi tidak mengandung bahan peledak.Sebelumnya, seorang juru bicara Gauck
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
50 menit yang lalu
Babak Baru Kasus Judi Online Komdigi, Budi Arie Bakal Terjerat?
1 jam yang lalu