BISNIS.COM, JAKARTA --Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menyatakan berkas perkara berita acara pemeriksaan tersangka cucu mantan Presiden Soeharto, Ari Haryo Wibowo Hardjojujanto alias Ari Sigit terkait kasus penggelapan dana proyek PT Krakatau Wajatama senilai Rp6,7 miliar sudah lengkap (P21).
"Sudah P21, penyidik kepolisian akan menyerahkan tahap dua dengan menghadapkan tersangka dan barang buktinya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Rabu (10/4)
Rikwanto mengatakan jaksa peneliti Kejati DKI Jakarta menyimpulkan berkas kasus Ari Sigit layak untuk disidangkan.
Rencananya, pihak kepolisian akan melimpahkan tersangka dan barang bukti kepada Kejati DKI Jakarta pada pekan depan.
Kasus ini berawal saat pimpinan PT Krakatau Wajatama, Sutrisno dan Mariati melaporkan Ari Sigit sebagai pimpinan PT Dinamika Daya Andalan (Dinamika), terkait dugaan penggelapan dan penipuan dana mencapai Rp6,7 miliar, 27 Oktober 2011.
PT Krakatau Wajatama yang tercatat sebagai anak perusahaan Krakatau Steel tersebut menunjuk perusahaan milik Ari Sigit sebagai pelaksana proyek pengurugan tanah di Cilegon, Banten.
Pihak PT Krakatau Wajatama sudah membayarkan sejumlah uang kepada perusahaan Ari Sigit sebagai jaminan pelaksanaan proyek pengurugan tanah.
Pada perkembangannya, penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan lima tersangka yakni Ari Sigit (Komisaris Utama PT Dinamika), Sunarno Hadi (Direktur Utama PT Dinamika, A, S dan D (karyawan PT Dinamika). (Antara/if)
PENGGELAPAN DANA PROYEK: Berkas Perkara Ari Sigit P21
BISNIS.COM, JAKARTA --Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menyatakan berkas perkara berita acara pemeriksaan tersangka cucu mantan Presiden Soeharto, Ari Haryo Wibowo Hardjojujanto alias Ari Sigit terkait kasus penggelapan dana proyek PT Krakatau
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
20 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 menit yang lalu
Dubes AS Bertemu NU dan Muhammadiyah, Ada Potensi Kerja Sama Pendidikan
1 jam yang lalu