Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEPULAUAN PARACEL: Dijadikan Objek Wisata Oleh China

BISNIS.COM, BEIJING––China tidak ragu-ragu untuk menjadikan Kepulauan Paracel sebagai obyek wisata, meski wilayah tersebut masih menjadi sengketa dengan Vietnam.

BISNIS.COM, BEIJING––China tidak ragu-ragu untuk menjadikan Kepulauan Paracel sebagai obyek wisata, meski wilayah tersebut masih menjadi sengketa dengan Vietnam.

Kepulauan Paracel akan resmi dibuka untuk turis bulan ini. Keputusan China hampir dipastikan akan mengganggu Vietnam, yang juga berupaya mengklaim kepulauan dan terumbu karang di Laut Cina Selatan tersebut.

China bahkan telah menyedian sebuah kapal pesiar berkapasitas 1.965 penumpang untuk mengarungi Kepulauan Paracel. Pemilik kapal Haihang Group Corp. dilaporkan juga tengah membuat sebuah kapal lainnya.

Wakil Gubernur Provinsi Hainan Tan Li mengatakan pada Sabtu (6/4/2013), “Para turis dapat menikmati hidangan dan menginap di kapal pesiar dan mereka dapat langsung mendarat di kepulauan itu untuk berwisata sebelum Hari Buruh pada 1 Mei.”

Sementara ini, hanya ada 1 hotel dengan 56 kamar yang tersedia di Pulau Woody, pulau terbesar di Paracel. Jika ingin berwisata ke sana, maka turis harus merogoh kocek cukup dalam karena mahalnya biaya konstruksi infrastruktur pariwisata.

China memiliki legitimasi atas Paracel, yang terdiri dari hampir 40 pulau dan terumbu karang, sejak 1974 setelah konflik kelautan dengan Vietnam Selatan. Selain Vietnam, Taiwan juga menginginkan klaim atas kepulauan tersebut.

Bulan lalu, Vietnam menuduh China melakukan gencatan senjata dan membakar kabin sebuah kapal nelayan di dekat Paracel. Namun, Beijing mengingkari hal tersebut.

Selain dengan Vietnam, China terus-menerus memicu konflik dengan negara tetangganya mengenai klaim Laut China Selatan, yang diduga kaya akan minyak dan gas. Negara Asia Timur tersebut memiliki klaim terhadap hampir keseluruhan wilayah laut yang menjadi perlintasan pelayaran dunia tersebut.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Others
Sumber : Wike Dita Herlinda/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper