BISNIS.COM, SEMARANG -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengunjungi komunitas masyarakat Tionghoa di Semarang, Rabu (3/4/2013), yang merupakan bagian dari "road show" di Jawa Tengah.
Anis yang didampingi para pengurus wilayah PKS Jawa Tengah dan Kota Semarang, bertemu dengan para pengurus Yayasan Tjie Lam Tjay serta mengunjungi SD Kuncup Melati yang berada di kompleks Pecinan Semarang itu.
Menurut Anis, kunjungannya itu merupakan bagian dari silaturahmi PKS dengan komunitas Tionghoa untuk mempererat hubungan keduanya.
Selain itu, kata dia, PKS juga mengapresiasi berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan masyarakat Tionghoa bagi warga sekitarnya.
"Kami mengapresiasi sekolah dan klinik gratis yang dibuka bagi masyarakat sekitar," ucapnya.
Ke depan, lanjut dia, jalinan silaturahmi antara PKS dengan komunitas warga Tionghoa ini dapat terus terjaga.
Anis menjelaskan kunjungannya ini merupakan bagian dari "road show" ke sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Pada "road show" ini, dirinya berencana menemui berbagai tokoh masyarakat di Jawa Tengah.
Selain komunitas Tionghoa Semarang, Anis juga dijadwalkan hadir di Kabupaten Demak untuk bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat di daerah tersebut. (Antara)
PRESIDEN PKS Kunjungi Komunitas Tionghoa Semarang
BISNIS.COM, SEMARANG -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengunjungi komunitas masyarakat Tionghoa di Semarang, Rabu (3/4/2013), yang merupakan bagian dari "road show" di Jawa Tengah. Anis yang didampingi para pengurus wilayah PKS Jawa Tengah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

3 menit yang lalu
Lo Kheng Hong’s Bet on Big Banks Pays Off
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

44 menit yang lalu
Rusia Siap Ikut Dialog Trilateral dengan AS-Ukraina, Ini Syaratnya

52 menit yang lalu
Profil Inosentius Samsul Calon Tunggal Hakim MK Usulan DPR

1 jam yang lalu