BISNIS.COM, JAKARTA – Pemanfaatan pembiayaan ekspor oleh pelaku usaha kopi masih rendah, yakni hanya 5% dari total penyaluran kredit ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia senilai Rp27 triliun selama 2012 .
LPEI mencatat eksportir kopi hanya menyerap Rp1,35 triliun atau berada di urutan 11 setelah komoditas lain, seperti tekstil, produk sawit, karet dan batubara.
Padahal, Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mencatat nilai pengapalan kopi pada 2012 mencapai US$1,5 miliar atau setara Rp15 triliun.
“Ke depan kami harapkan teman-teman eksportir kopi menggunakan fasilitas ini (kredit ekspor),” kata Direktur Eksekutif LPEI I Made Gde Erata, Selasa (2/4).
Pihaknya mampu menyalurkan kredit dengan plafon Rp1 triliun. Untuk usaha kecil dan menengah (UKM) LPEI memberikan plafon kredit Rp50 miliar, sedangkan untuk program kemitraan bina lingkungan (PKBL) Rp150 juta.