BISNIS.COM, JAYAPURA--Para pedagang di sejumlah pasar di Kota Jayapura menjual bawang putih dengan harga turun Rp10.000 per kilogram dari pekan lalu.
Harga bawang putih pada sejumlah pasar di Kota Jayapura mulai mengalami penurunan, dari Rp50 ribu per kilogram menjadi Rp40 ribu/kg.
Berdasarkan data yang dihimpun, Sabtu (30/3/2013) pagi dari sejumlah pedagang di dua pasar--Pasar Youtefa Abepura dan Pasar Hamadi Jayapura Selatan--yang berlokasi di Ibu Kota Provinsi Papua itu, harga komoditas tersebut mengalami penurunan sejak beberapa hari terakhir.
Anto, pedagang di Pasar Hamadi, mengatakan bahwa pasokan bawang putih dari penyuplai sudah sampai kepada sejumlah pedagang.
"Iya, katanya sudah ada bawang putih impor di kota ini sehingga harganya mulai turun," kata Anto.
Menurut dia, seminggu hingga dua pekan lalu, harga bawang putih dan bawang merah bersaing ketat. "Bawang merah dan bawang putih sempat saya jual Rp55 ribu /kg," katanya.
Solahudin, pedagang di Pasar Youtefa Abepura, mengaku bahwa pihaknya mendapatkan pasokan bawang putih dari penyuplai di sekitar daerah tersebut.
"Saya dapat pasokan bawang putih cukuplah, harga jual juga sudah turun Rp10 ribu/kg," katanya.
Terkait dengan daya beli konsumen, Solahudin menilai belum sebaik pada bulan Februari lalu. "Biasanya pelanggan atau konsumen beli itu 1--2 kg, tetapi saat ini paling tinggi setengah kilo," katanya.
Ketika disinggung soal harga bawang merah, Solahudin mengatakan bahwa harga komoditas itu mengalami penurunan, dari Rp50 ribu/kg menjadi Rp45 ribu/kg.
Sementara itu, Aidah--pemilik warung di kawasan Lingkara Abepura--mengatakan bahwa harga bawang merah dan bawang putih mulai turun sekitar Rp5.000--Rp10.000/kg.
"Sudah turun harga bawang merah dan bawang putih, tapi itu masih tergolong mahal," katanya.
Meskipun relatif mahal harga kedua bumbu dapur itu, dia tetap membeli untuk keperluan warung makannya. "Tetap dibeli meskipun mahal, karena itu kan bumbu dapur yang utama," katanya menandaskan.
Dia berharap pemerintah setempat lewat instansi terkait sering melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar-pasar agar selalu memantau harga-harga bumbu dapur.
"Kami berharap pemerintah setempat tidak tinggal diam. Karena saya nonton di TV, ada impor bawang putih, mudah-mudahan bawang putih itu bisa sampai di sini," katanya berharap.(yop)