BISNIS.COM, JAKARTA: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sangat tidak puas dengan kinerja direksi PT MRT terkait pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) yang tak kunjung ada kemajuan.
Karena itu Jokowi tak lagi memperpanjang kontrak kerja dua dua dari tiga jabatan direksi PT MRT sementara seorang direksi lainnya mengundurkan diri.
Pemutusan kontrak kerja direksi PT MRT lantaran tak ada kemajuan dalam 5 bulan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan sejumlah kendala dan persoalan dalam rencana pembangunan MRT.
"Saya sudah menunggu 5 bulan. Hasilnya masih menunggu perkembangan tanpa hasil," keluh Jokowi, Senin malam (18/3/2013).
Untuk penggantian direksi masih menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sementara yang hanya tersisa hanya Direktur Keuangan dan Administrasi yang dijabat Erlan Hidayat.
Adapun posisi Direktur Utama yang diisi Tribudi Rahardjo dan Direktur Perencanaan, Operasi dan Pemeliharaan, Rachmadi saat ini masih kosong.
Selain itu, Direktur Konstruksi yang dijabat oleh Wishnu Subagio Jusuf juga kosong, karena yang bersangkutan mengundurkan diri sejak Oktober 2012.
"Pada 19 Februasi itu dirut dan direksi sudah berakhir. Pemilihannya melalui RUPS tapi semua harus dipelajari, siapa yang jadi direksi dan komisaris, performa perusahaan seperti apa. Ada satu direksi yang belum habis," kata Jokowi. (ra)