JAKARTA—Rusaknya daerah aliran Kali Ciliwung menyebabkan debit sungai cepat berubah sehingga potensi banjir makin mengancam sejumlah tempat di Jakarta.
Bahkan, sejak dini hari tadi, Selasa (5/3/2013) sekitar pukul 04.00 WIB, luapan air sungai di bantaran Kali Ciliwung menyebabkan banjir sekitar 2 meter, seperti di Kelurahan Bukit Duri Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Namun, tidak semua wilayah Kelurahan Bukit Duri dilanda banjir setinggi itu, seperti di kawasan yang berjauhan dengan sungai, tinggi air hanya sekitar 0,5 m.
Tercatat sejak dini hari tadi, warga yang berada di kawasan bantaran sungai itu mengungsi ke gedung kelurahan hingga tercatat sebanyak 119 orang.
Sementara itu, meski terjadi penurunan tinggi muka air di Bendung Katulampa semalam, Senin (4/3), potensi banjir masih mengancam sejumlah wilayah hilir.
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kawasan yang diperkirakan rawan banjir adalah hilir Kali Ciliwung, Kelurahan Cililitan, dan Cawang.
Selain itu, lanjutnya, wilayah lainnya adalah Bidaracina, Kampung Melayu, Kebon Manggis, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Kebon Baru, dan Bukit Duri.
Berdasarkan rata-rata hujan selama 30 tahun, Sutopo menambahkan pola hujan di Jakarta masih berpotensi tinggi hingga akhir Maret 2013.
“Meskipun tebal hujannya di bawah pada Januari dan Februari, tapi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dihimbau tetap waspada dari banjir,” katanya, Selasa (5/3). (ra)