JAKARTA-Satuan tugas Perlindungan Anak meminta rumah-rumah sakit untuk tidak diskriminatif dalam pelayanan kesehatan termasuk untuk masyarakat ekonomi lemah.
“Kasus Dera menjadi momentum bagi pemerintah untuk berbenah layanan kesehatan setelah kasus Ri yang berujung dengan Kematian karena lemahnya layanan jaminan kesehatan,” kata Ilma Sovri Yanti, anggota Satgas Perlindungan Anak, hari ini (19/2).
Dera Nur Anggraini, bayi yang lahir secara prematur meninggal dunia setelah sepekan berjuang melawan penyakitnya yakni gangguan pernapasan karena ada kelainan pada kerongkongan.
Bayi Dera terlambat mendapatkan perawatan dari rumah sakit. Menurut Eliyas Setya Nugroho, ayah Dera, ia telah berupaya merujuk Dera ke rumah sakit lain namun beberapa rumah sakit di Jakarta menolak dengan alasan fasilitas kurang memadai, kamar penuh.
Dera yang lahir kembar akhirnya meninggal pada Sabtu (16/2) di Rumah Sakit Zahira tempat ia dilahirkan.
Ilma mengatakan, Satgas PA berduka atas meninggalnya Dera bayi kembar yang sempat ditolak oleh lima rumah sakit di Jakarta.
Menurutnya, sesuai penjelasan dari pemerintah bahwa yang mencari rujukan seharusnya rumah sakit, tapi ternyata orang tua korban harus keliling dari pintu ke pintu rumah sakit agar anaknya bisa dirawat.
“Dari proses yang terjadi, terlihat bahwa sistem pelayanan kesehatan tidak berjalan karena orang tua korban miskin,” tuturnya. (antara/yus)
TRAGEDI DERA: Ironis! Layanan Kesehatan Tak Berpihak Pada Orang Miskin
JAKARTA-Satuan tugas Perlindungan Anak meminta rumah-rumah sakit untuk tidak diskriminatif dalam pelayanan kesehatan termasuk untuk masyarakat ekonomi lemah.“Kasus Dera menjadi momentum bagi pemerintah untuk berbenah layanan kesehatan setelah kasus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
15 menit yang lalu
Peneliti BRIN: Partai Politik Tak Serius Sukseskan Pilkada dan Pemilu
1 jam yang lalu