Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbas Demo, Australia Hingga AS Rilis Travel Alert untuk Indonesia

Sejumlah negara, termasuk Australia dan AS, mengeluarkan travel alert ke Indonesia akibat aksi protes yang berujung kekerasan.
Akses Jalan Gelora menuju Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, masih dijaga ketat oleh barikade Brimob Polri pada Minggu (31/8/2025), kendati lalu lintas ramai lancar./Bisnis/Reyhan Fernanda Fajarihza
Akses Jalan Gelora menuju Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, masih dijaga ketat oleh barikade Brimob Polri pada Minggu (31/8/2025), kendati lalu lintas ramai lancar./Bisnis/Reyhan Fernanda Fajarihza
Ringkasan Berita
  • Sejumlah negara seperti Australia, Amerika Serikat, Singapura, Kanada, dan Jerman mengeluarkan travel alert untuk Indonesia akibat aksi protes yang berujung kekerasan.
  • Warga negara asing diimbau untuk menghindari lokasi protes, memantau perkembangan melalui media lokal, dan mengikuti arahan otoritas setempat untuk keselamatan.
  • Beberapa kedutaan besar, termasuk Kanada, menangguhkan layanan konsuler tatap muka dan menyarankan warga untuk mendaftarkan diri pada program kesiapsiagaan krisis masing-masing negara.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah kedutaan besar negara-negara asing mengeluarkan peringatan perjalanan (travel alert) terbaru ke Indonesia seiring dengan merebaknya aksi protes yang berujung pada kekerasan.

Melansir situs resmi pariwisata Australia, Smart Traveller pada Senin (1/9/2025), Australia resmi memberi Level 2 pada Indonesia yang meminta warganya meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat bepergian karena adanya potensi risiko yang perlu diperhatikan, seperti peningkatan kejahatan, terorisme, atau bencana alam.

Australia menjelaskan, aksi protes berskala besar dengan potensi meningkat menjadi kekerasan dan perusakan properti terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia, termasuk di Denpasar, Bali. Unjuk rasa tersebut menimbulkan gangguan dan berdampak pada pergerakan lalu lintas lokal.

"Masyarakat dan warga asing diimbau untuk menghindari lokasi protes maupun demonstrasi, serta terus memantau media lokal guna memperoleh informasi terbaru," jelasnya.

Sementara itu, Kedutaan Besar Singapura di Jakarta juga mengimbau warganya untuk menjauhi aksi unjuk rasa anti-pemerintah serta menghindari kerumunan besar. Kedutaan meminta warganya untuk tetap waspada, ikuti perkembangan melalui pemberitaan lokal, dan mematuhi arahan otoritas setempat.

"Warga Singapura yang akan bepergian ke atau sedang berada di Indonesia  mendaftarkan diri melalui layanan e-service Kementerian Luar Negeri," jelas Kedubes Singapura melalui akun Instagram resminya, @sg.embassy.jkt.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia juga mengeluarkan peringatan akan adanya aksi demonstrasi pada Minggu (31/8/2025). Dalam laman resminya, pihak Kedubes AS menyebut sejumlah akses jalan menuju kawasan pusat Jakarta ditutup pada menyusul maraknya aksi protes. 

Penutupan dilakukan di jalan menuju Markas Brimob Senen yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Kedutaan Besar Amerika Serikat serta Gedung DPR, yang saat ini dikategorikan sebagai area protes aktif.

Seiring dengan hal tersebut, pihak Kedutaan juga mengingatkan warga asing untuk, menghindari area protes dan kerumunan, memantau perkembangan melalui media lokal, memberi kabar kepada keluarga dan kerabat, dan mewaspadai situasi sekitar serta menyiapkan rute alternatif.

"Warga juga diminta untuk tetap waspada di lokasi wisata dan mendaftarkan diri di Smart Traveler Enrollment Program (STEP) untuk mendapatkan informasi darurat," jelasnya.

Selanjutnya, melalui situs resminya, pemerintah Kanada juga memberikan status waspada tingkat tinggi ke Indonesia. Warga asing diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan saat berada di Indonesia seiring dengan meningkatnya ketegangan politik dan sosial, serta adanya ancaman terorisme di berbagai wilayah.

Selain itu, Kedutaan Besar Kanada di Jakarta mengumumkan tidak akan memberikan layanan konsuler tatap muka pada 2 September 2025 akibat aksi demonstrasi yang masih berlangsung.

Kemudian, Kementerian Luar Negeri Jerman melalui laman resminya juga memberikan peringatan perjalanan ke Indonesia. Pemerintah Jerman menjelaskan, sejak 25 Agustus 2025, aksi protes terhadap pemerintah, parlemen, dan kepolisian terus berulang di Jakarta, sebagian di antaranya berujung bentrokan. 

Selain itu, gelombang unjuk rasa kini juga meluas ke kota-kota besar lain seperti Surabaya, Yogyakarta, Makassar, dan Bandung. Bentrok antara demonstran dan aparat kepolisian masih berpotensi kembali terjadi.

Adapun, Kedutaan Jerman mengimbau warganya untuk tetap mengikuti perkembangan situasi melalui media lokal maupun internasional, menghindari lokasi demonstrasi, kerumunan besar, pusat kota, serta kantor kepolisian, mematuhi arahan aparat keamanan, serta mendaftarkan diri beserta keluarga ke daftar kesiapsiagaan krisis Kementerian Luar Negeri Jerman atau memastikan data yang tersimpan sudah diperbarui.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro