Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Muzani menyinggung pelaksanaan Program Sekolah Rakyat dalam agenda Sidang Tahunan MPR RI pada Jumat (15/8/2025).
Ahmad Muzani menuturkan program Sekolah Rakyat merupakan jawaban strategis dalam rangka mendorong akses pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lewat program ini, tambah Muzani, anak-anak yang hidup di garis kemiskinan dipastikan dapat tetap mendapatkan hak untuk belajar.
"Sekolah Rakyat merupakan jawaban strategis pemerataan pendidikan. Sekolah ini hadir khusus bagi anak-anak kurang mampu yang selama ini sulit mengakses pendidikan yang berkualitas," jelasnya dalam Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8/2025).
Dia mengaku optimistis program Sekolah Rakyat bakal meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
"Sekolah Rakyat menjadi jalan keluar yang membuka kesempatan bagi stiap anak bangsa untuk meraih masa depan yang lebih baik," tandasnya.
Baca Juga
Untuk diketahui, Sekolah Rakyat masuk ke dalam Program Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan sebanyak 159 Sekolah Rakyat yang masuk ke dalam pembangunan tahap I dapat rampung sepenuhnya dan mulai beroperasi pada Agustus 2025.
Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa konstruksi Sekolah Rakyat tahap I terbagi ke dalam 3 gelombang pembangunan. Yakni Tahap 1A, Tahap 1B dan Tahap 1C yang menyisakan pengerjaan melengkapi meubeler.
"Sekolah Rakyat menyasar masyarakat yang belum mendapat akses pendidikan layak, sekaligus menjadi salah satu strategi memutus rantai kemiskinan melalui peningkatan kemandirian sesuai harapan Presiden Prabowo Subianto,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/8/2025).
Secara terperinci, konstruksi Sekolah Rakyat Tahap 1A sebanyak 63 lokasi saat ini telah rampung pembangunannya dan sudah beroperasi sejak 14 Juli 2025, Tahap 1B sebanyak 37 lokasi sudah fungsional pada 31 Juli 2025, dan Tahap 1C sebanyak 59 lokasi masih dalam penyelesaian tahap akhir.