Bisnis.com, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 8,8 skala Richter yang dahsyat dan mematikan di Rusia hari ini, yang memicu peringatan tsunami di beberapa wilayah Rusia, Jepang, Hawaii, Indonesia dan AS.
Gempa ini, melanda sekitar 119 kilometer tenggara kota Petropavlovsk-Kamchatsky.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), aktivitas seismik terjadi pada kedalaman dangkal 20,7 kilometer.
"Gempa bumi berkekuatan 8,7 skala Richter pada 29 Juli 2025 di sebelah timur Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia, terjadi akibat patahan terbalik yang dangkal," kata USGS dilansir dari Mint.
Mengapa gempa bumi berkekuatan 8,8 skala Richter di Rusia bersifat merusak dan mematikan?
Terletak di zona aktivitas seismik yang intens, Kuril-Kamchatka rentan terhadap gempa bumi akibat tumbukan lempeng Amerika Utara dengan lempeng Pasifik yang terus terjadi.
Baca Juga
Gempa bumi dangkal dan dalam
Gempa bumi dangkal lebih berbahaya dan merusak daripada gempa bumi yang lebih dalam karena melepaskan energi yang lebih besar di dekat permukaan bumi akibat guncangan tanah yang lebih kuat. Karena memiliki potensi kerusakan bangunan dan korban jiwa yang lebih tinggi, gempa bumi dangkal seringkali diikuti oleh gempa susulan. Wilayah Petropavlovsk-Kamchatsky mengalami dua gempa susulan yang lebih kuat setelah guncangan awal.
Khususnya, gempa bumi yang lebih dalam jauh lebih kecil kerusakannya karena kehilangan energi saat mencapai permukaan. USGS menyatakan, "Gempa bumi dangkal berada di kedalaman antara 0 dan 70 km; gempa bumi menengah, di kedalaman 70-300 km; dan gempa bumi dalam, di kedalaman 300-700 km. Secara umum, istilah "gempa bumi fokus dalam" diterapkan pada gempa bumi yang kedalamannya lebih dari 70 km."
Oleh karena itu, gempa bumi terparah keenam dalam sejarah memicu gelombang tsunami yang telah membanjiri sebagian kota pelabuhan Severo-Kurilsk di Rusia, menurut Kementerian Darurat Rusia.