Bisnis.com, KLATEN — Presiden Prabowo Subianto menyinggung tentang potensi perombakan kabinet (reshuffle) saat meresmikan peluncuran program 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Bentangan, Kabupaten Klaten, Senin (21/7/2025).
Prabowo menekankan bahwa pemerintah perlu bertindak cepat dalam mengambil keputusan besar termasuk membentuk koperasi di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia.
Saat menceritakan proses awal munculnya ide membentuk koperasi masif itu, Prabowo mengaku langsung memanggil sejumlah menteri dan menanyakan apakah rencana ini bisa direalisasikan. Jawaban mereka akan sangat menentukan langkah selanjutnya.
“Saya tanya, bisa atau tidak? Bisa, Pak. Bagus, itu jawaban yang saya suka. Kalau jawabannya, ‘tidak bisa, Pak’? Waduh ini gimana ini, terpaksa reshuffle,” kata Prabowo disambut gelak tawa para hadirin.
Presiden Ke-8 RI itu pun pun mengapresiasi respons cepat para menteri yang terlibat, terutama Menteri Koordinator (Menko) bidang Pangan Zulkifli Hasan yang juga ditunjuk sebagai Ketua Satgas serta Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi yang dianggap bekerja sigap.
Prabowo mengakui awalnya dia memperkirakan program ini baru akan siap diluncurkan paling cepat pada Oktober atau November 2025. Namun, ternyata bisa diluncurkan lebih awal.
Baca Juga
“Tapi ternyata, laporan masuk: ‘Pak, kita Juli siap diresmikan.’ Saya tanya, ‘yang benar?’ Dijawab: 80 ribu semuanya. Terima kasih. Dan katanya semua kerja sebagai satu tim, bergerak semua,” tuturnya.
Prabowo menyampaikan rasa bangganya karena niat baik, kemauan kuat, dan kerja tim terbukti mampu membuat hal yang tampaknya mustahil menjadi nyata.
“Jadi ternyata, kalau kita punya niat yang baik, kehendak yang baik, dorongan yang kuat, motivasi yang kuat—bisa. Yang tidak bisa, jadi bisa. 80.000 Ini memang baru kelembagaan,” pungkas Prabowo.