Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Media Asing Soroti 7 Penyebab Amblesnya Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS

Media asing turut menyoroti amblesnya rupiah terhadap dollar AS. Bahkan, mereka menyebut beberapa penyebabnya.
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Media asing turut menyoroti amblesnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Bahkan, mereka menyebut beberapa penyebabnya.

Al Jazeera secara spesifik menulis tentang nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang terus merosot melalui artikel berjudul "Why Indonesia’s sinking rupiah is a flashing alarm for its $1.4tn economy."

Dalam ulasannya, media tersebut juga menyoroti tentang krisis tahun 1998 yang juga dialami oleh Indonesia.

"Sejak pelantikan Presiden Indonesia Prabowo Subianto pada bulan Oktober, nilai tukar rupiah telah merosot sekitar 8 persen terhadap dolar di tengah kekhawatiran mengenai kepemimpinan mantan jenderal tersebut terhadap ekonomi terbesar dan negara berpenduduk terpadat di Asia Tenggara," tulisnya.

"Anjloknya nilai tukar rupiah mencerminkan jatuhnya mata uang pada tahun 1998, yang menyebabkan krisis keuangan yang turut mengakhiri tiga dekade pemerintahan otoriter Presiden Soeharto," lanjut ulasan tersebut.

Meski demikian, Al Jazeera tidak sepenuhnya menyalahkan Prabowo atas menurunnya rupiah akhir-akhir ini.

Sebab menurut laporan, nilai tukar rupiah terus merosot sejak sebelum Prabowo menjabat dan sempat mencapai titik terendah sepanjang masa di angka 16.850 pada hari Selasa.

Ulasan tentang penyebab rupiah terus merosot versi Al Jazeera...

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper