Bisnis.com, JAKARTA - BMKG melaporkan, dua jenis siklon tropis terpantau muncul di wilayah Samudra Hindia barat daya Bengkulu dan NTB.
Menurut BMKG, saat ini siklon Tropis TALIAH terpantau di wilayah Samudra Hindia barat daya Bengkulu, dengan kecepatan angin maksimum 45 knot (85 km/jam) dan tekanan udara minimum 990 hPa.
Kemudian, Bibit Siklon Tropis 96S terpantau di selatan Nusa Tenggara Timur dengan kecepatan angin maksimum 18.9 knot (35 km/jam) dan tekanan minimum 999.4 hPa.
Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto juga mengingatkan potensi Gelombang tinggi sebagai dampak dari adanya bibit siklon tropis berkisar antara 2.5 m-4.0 m diprediksikan terjadi di Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Samudera Hindia selatan Banten hingga NTT, Laut Sawu, Perairan Kupang – P. Rote, Laut Maluku, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat Daya hingga Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua.
“Karena usaha mitigasi bencana hidrometeorologi yang sesungguhnya adalah mengenali perkembangan cuaca dan lingkungan di sekitar tempat tinggal kita,” ujarnya dilansir dari laman resmi BMKG.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati turut meminta pemerintah daerah, pihak terkait dan masyarakat untuk siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Adapun tindakan yang perlu dilakukan untuk antisipasi longsor ialah menghindari berada di kawasan rawan tanah longsor mulai saat hujan, tidak mengganggu/melakukan penggalian pada lereng-lereng di kawasan rawan tanah longsor,.
Baca Juga
Dan, mewaspadai apabila terjadi tanda-tanda lereng akan longsor, segera menghindar dari lereng dan melapor ke aparat yang berwenang untuk segera dilakukan pengamanan lokasi. Terakhir, masyarakat secara berkala harus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
“BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan terus memantau perkembangan informasi cuaca terbaru sebagai langkah antisipasi terhadap potensi dampak yang mungkin terjadi,” pungkas Dwikorita.