Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mongolia Sepakati Proyek Penambangan Uranium dengan Perusahaan Prancis

Mongolia mencapai kesepakatan awal dengan Orano Mining Group dari Prancis untuk penambangan uranium dengan nilai investasi US$1,6 miliar.
Menara pendingin di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang sudah tidak beroperasi. / Bloomberg-Heather Khalifa
Menara pendingin di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang sudah tidak beroperasi. / Bloomberg-Heather Khalifa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Mongolia telah mencapai kesepakatan awal dengan Orano Mining Group dari Prancis untuk mengembangkan proyek penambangan uranium yang telah lama dinantikan senilai US$1,6 miliar.

Mengutip Reuters pada Sabtu (28/12/2024), Pemerintah Mongolia menyebut, draf kesepakatan untuk kerja sama tersebut telah diserahkan ke parlemen Mongolia untuk dibahas lebih awal.

Proyek tersebut, dengan investasi awal sebesar US$500 juta dan total investasi sebesar $1,6 miliar, akan memulai fase persiapannya dari 2024 hingga 2027, dengan produksi pertama diharapkan pada tahun 2028, kata pemerintah. Puncak produksi akan mencapai 2.600 metrik ton pada tahun 2044, tambahnya.

"Perjanjian ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam meningkatkan investasi masuk dan kesempatan kerja bagi rakyat Mongolia," ujar Perdana Menteri Mongolia Oyun-Erdene Luvsannamsrai dalam pernyataannya.

Siaran pers sebelumnya yang mengatakan bahwa pemerintah telah mencapai kesepakatan akhir dengan Orano telah dikeluarkan karena kesalahan. Siaran pers yang telah diperbaiki kemudian mengklarifikasi bahwa kesepakatan awal telah disepakati.

Orano, produsen uranium utama dengan tambang di Kanada, Kazakhstan, dan Niger, telah berada di Mongolia selama lebih dari 25 tahun melakukan aktivitas eksplorasi, katanya di situs webnya.

Mengutip laman resmi World Nuclear Association, Mongolia memiliki sejarah panjang eksplorasi uranium yang dimulai dengan usaha bersama Rusia dan Mongolia sejak tahun 1950-an yang melibatkan investasi sekitar US$200 juta saat itu. Keberhasilan awal diperoleh di daerah Saddle Hills di timur laut Mongolia (daerah Dornod dan Gurvanbulag) tempat uranium terdapat dalam sedimen vulkanogenik. 

Sebelum tahun 1960, banyak kejadian uranium ditemukan dalam endapan batu bara coklat di Mongolia timur. Selama tahun 1970-90 survei geologi pemerintah yang dilakukan bersama dengan Kementerian Geologi Uni Soviet mencakup sebagian besar negara, dan berdasarkan ini negara tersebut diklasifikasikan menjadi empat provinsi uranium: Mongol-Priargun, Gobi-Tamsag, Khentei-Daur (atau Henter-Daur) dan Mongolia Utara. 

Masing-masing memiliki geologi yang berbeda dan menampung jenis endapan yang berbeda. Di dalam provinsi-provinsi ini, sembilan endapan uranium dan sekitar 100 kejadian uranium diidentifikasi. Sejak tahun 1990 ada fase ketiga eksplorasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper