Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Taiwan meningkatkan kewaspadaannya usai mengidentifikasi peningkatan aktivitas militer China di sekitar pulaunya, pada Selasa (10/12/2024).
Mengutip Reuters, China diperkirakan akan melakukan latihan militer untuk mengekspresikan kemarahannya terhadap kunjungan Presiden Lai Ching-te ke Pasifik yang berakhir pada Jumat (13/12). Kunjungan itu termasuk singgah di Hawaii dan wilayah Amerika Serikat (AS) di Guam.
Militer Taiwan memaparkan bahwa China telah mengamankan wilayah udara, mengerahkan kapal angkatan laut dan penjaga pantai.
Sementara itu, pada Selasa (10/11) Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi 47 pesawat militer, 12 kapal angkatan laut, dan 9 kapal lainnya, di sekitar wikyahnya.
Adapun, dari 47 pesawat tersebut sebanyak 26 pesawat terdeteksi di area utara Taiwan di lepas pantai provinsi Zhejiang, China, 6 pesawat berada di Selat Taiwan, dan 15 lainnya di barat daya pulau itu.
Belum ada Konfirmasi dari China
China belum mengonfirmasi mengenai pengerahan perangkat militer di sekitar perairan dekat Pulau Taiwan.
Baca Juga
Namun demikian, seorang sumber keamanan senior Taiwan mengatakan kepada Reuters bahwa pesawat-pesawat China mensimulasikan serangan terhadap kapal angkatan laut asing dan berlatih mengusir pesawat militer dan sipil sebagai bagian dari "latihan blokade."
Sekadar catatan, Taiwan menolak klaim kedaulatan China, dan mengatakan bahwa hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka sendiri.
Adapun, China mengatakan bahwa permasalahan Taiwan adalah inti dari kepentingan utamanya. Hal ini adalah “garis merah” yang tidak boleh dilanggar Negeri Paman Sam.
Adapun, China telah mengadakan dua putaran latihan perang yang besar di sekitar Taiwan sepanjang tahun ini.