Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Kalah di Jateng, Megawati: Ada Mobilisasi Kekuasaan Sebabkan Pembungkaman

Dugaan mobilisasi kekuasaan yang sebabkan pembungkaman dituduhkan terjadi di Jateng oleh Megawati
Megawati saat berpidato menyikapi kekalahan pilkada Jateng 2024/dokumentasipdip
Megawati saat berpidato menyikapi kekalahan pilkada Jateng 2024/dokumentasipdip

Bisnis.com, JAKARTA - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2 Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah unggul di sejumlah lembaga survei berdasarkan hasil quick count.

Lembaga survei itu di antaranya Indikator Politik Indonesia, Charta Politika, Lembaga Survei Indonesia, dan Litbang Kompas. Tercatat, pasangan Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen meraup suara di atas 58%.

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 1 Andika Perkasa - Hendrar Prihadi yang mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah perolehan suaranya kalah dari Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen.

Menyikapi kekalahan calon pasangan yang diusungnya tersebut, Ketua Umum Megawati mengatakan menduga ada mobilisasi kekuasaan yang menyebabkan pembungkaman.

Megawati menceritakan historikal Jawa Tengah yang selama ini dikenal sebagai kandang banteng. Dia menegaskan jika Jawa Tengah bukanlah semata menjadi tempat persemaian gagasan nasionalisme dan patriotisme.

Karena itu, dia melihat dengan adanya energi pergerakan rakyat, simpatisan, dan kader yang militan dan seharusnya tidak akan terkalahkan jika pilkada dilakukan secara fair, jujur, dan berkeadilan.

"Namun dalam situasi ketika segala sesuatu bisa dimobilisasi oleh kekuasaan, maka yang terjadi adalah pembungkaman. Apa yang terjadi saat ini sudah diluar batas-batas kepatutan etika, moral dan hati nurani," ujarnya dalam video usai pelaksaaan pilkada serentak hari ini.

Meski kalah, dia mengimbau kepada seluruh simpatisan, anggota dan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan serta seluruh rakyat Indonesia, jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran.

Dia juga menekankan jika PDI Perjuangan tidak akan pernah lelah berjuang bagi keadilan dan melawan berbagai bentuk intimidasi kekuasaan.

"Ingat, bahwa pilkada seharusnya mencerminkan peningkatan peradaban, etika, moral, hari nurani harus jelas tergambarkan," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper