Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo, Xi Jinping dan Joe Biden dikabarkan akan bertemu dalam satu forum di Peru. Ketiganya akan menghadiri KTT APEC.
Sebagaimana diketahui, Prabowo sudah tiba di Pangkalan Militer Angkatan Udara Grupo 8 Alar, Bandara Internasional Jorge Chavez, Lima, Peru, pada Rabu, sekitar pukul 22.35 waktu setempat.
Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta menginformasikan kedatangan Kepala Negara disambut oleh Menteri Pertanian Peru Angel Manuel Manero Campos, Duta Besar Republik Indonesia di Lima Ricky Suhendar, dan sejumlah petinggi negara tersebut lainnya.
Dalam kunjungan kali ini, Presiden Prabowo Subianto diagendakan untuk melakukan kunjungan kenegaraan sekaligus menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
Bukan hanya Prabowo, forum tersebut juga akan dihadiri dua petinggi dunia lainnya yakni Xi Jinping dan Joe Biden.
Dilansir dari AsiaOne, Presiden AS Joe Biden juga akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pekan ini di sela-sela pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru.
Baca Juga
"Pertemuan ini akan menjadi kesempatan tatap muka ketiga antara kedua pemimpin sejak Presiden Biden menjabat, dan pertemuan terakhir mereka sebagai presiden," kata Penasihat Keamanan Nasional Biden, Jake Sullivan, dalam jumpa pers.
Kedua pemimpin diperkirakan akan mengadakan pembicaraan yang mencakup berbagai isu global, termasuk meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing.
Ini akan menjadi interaksi pertama Biden dan Xi yang diketahui sejak panggilan telepon pada bulan April lalu.
Kedua pemimpin telah berupaya untuk menjaga ketegangan atas berbagai isu mulai dari Taiwan hingga Laut Cina Selatan dan Rusia, serta tuntutan Amerika untuk lebih banyak bantuan China guna membendung aliran bahan pembuat fentanil.
Biden diperkirakan juga akan menyuarakan kekhawatirannya atas kelompok terkait China yang baru-baru ini meretas telekomunikasi pribadi sejumlah pejabat terkemuka AS, kata Sullivan.
"Presiden telah menunjukkan bahwa AS dan (Republik Rakyat Tiongkok) dapat mengelola perbedaan-perbedaan kita dan mencegah persaingan berubah menjadi konflik atau konfrontasi, dan dia melakukannya dengan memastikan pemeliharaan jalur komunikasi yang terbuka," katanya.
Meski demikian, pihak China belum mau berkomentar tentang rencana pertemuan Xi Jinping dan Joe Biden tersebut.