Bisnis.com, JAKARTA - Rusia membantah kabar bahwa Presiden terpilih AS Donald Trump telah berbicara dengan Presiden Vladimir Putin dalam beberapa hari terakhir dan menyebutnya sebagai “fiksi belaka.”
DIlansir dari Reuters pada Selasa (12/11/2024), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa tidak ada pembicaraan terkait perang Ukraina yang terjadi antara Putin dan Trump.
"Ini sama sekali tidak benar. Ini murni fiksi, hanya informasi palsu. Tidak ada percakapan. Ini adalah contoh paling nyata dari kualitas informasi yang dipublikasikan saat ini, bahkan terkadang di publikasi yang cukup bereputasi,” ujar Peskov.
Ketika ditanya apakah Putin punya rencana melakukan kontak dengan Trump, Peskov menjawab: "Belum ada rencana konkrit."
Sebelumnya, Trump berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy Rabu (6/11/2024) pekan lalu.
Sementara itu, ketika ditanya tentang dugaan percakapan telepon Trump-Putin, Steven Cheung, direktur komunikasi Trump, mengatakan: "Kami tidak mengomentari panggilan pribadi antara Presiden Trump dan para pemimpin dunia lainnya."
Baca Juga
Trump dari Partai Republik akan menjabat pada 20 Januari setelah memenangkan pemilihan presiden 5 November. Biden telah mengundang Trump ke Ruang Oval pada hari Rabu, kata Gedung Putih.
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Jake Sullivan mengatakan pada hari Minggu bahwa pesan utama Biden adalah komitmennya untuk memastikan peralihan kekuasaan secara damai, dan dia juga akan berbicara dengan Trump tentang apa yang terjadi di Eropa, Asia dan Timur Tengah.
“Presiden Biden akan memiliki kesempatan selama 70 hari ke depan untuk menyampaikan argumen kepada Kongres dan pemerintahan mendatang bahwa Amerika Serikat tidak boleh meninggalkan Ukraina, bahwa meninggalkan Ukraina berarti lebih banyak ketidakstabilan di Eropa,” kata Sullivan.
Sullivan ditanya apakah Biden akan meminta Kongres meloloskan undang-undang yang mengizinkan lebih banyak pendanaan untuk Ukraina.
"Saya di sini bukan untuk mengajukan proposal legislatif yang spesifik. Presiden Biden akan menyatakan bahwa kita memang membutuhkan sumber daya berkelanjutan untuk Ukraina setelah masa jabatannya berakhir," katanya.
Sebelumnya, sebuah sumber mengatakan bahwa Trump, yang mengkritik besarnya dukungan militer dan keuangan AS untuk Kyiv dan mengatakan dia akan segera mengakhiri perang, telah berbicara dengan Putin dalam beberapa hari terakhir.
Sumber tersebut mengatakan bahwa mereka mengetahui percakapan tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post.
Kabar tersebut, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, menyebut Trump telah mengatakan kepada Putin bahwa dia tidak boleh meningkatkan perang di Ukraina.