Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taiwan Laporkan Aktivitas Militer China Meningkat jelang Pilpres AS

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan mulai pukul 9 pagi pada hari Minggu, pihaknya telah mendeteksi 37 pesawat militer China terbang menuju kawasan Pasifik.
Pelanggan bersantap di dekat layar raksasa yang menyiarkan cuplikan berita tentang sebuah pesawat yang lepas landas dari kapal induk China Shandong saat mengambil bagian dalam patroli kesiapan tempur dan latihan Joint Sword di sekitar Taiwan yang dilakukan oleh Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), di sebuah restoran di Beijing, China 10 April 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Pelanggan bersantap di dekat layar raksasa yang menyiarkan cuplikan berita tentang sebuah pesawat yang lepas landas dari kapal induk China Shandong saat mengambil bagian dalam patroli kesiapan tempur dan latihan Joint Sword di sekitar Taiwan yang dilakukan oleh Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), di sebuah restoran di Beijing, China 10 April 2023. REUTERS/Tingshu Wang

Bisnis.com, JAKARTA - Taiwan melaporkan sebanyak 35 pesawat militer China, termasuk pesawat tempur dan pembom, terlihat terbang ke selatan wilayah negara itu pada Minggu (3/11/2024) waktu setempat dalam perjalanan untuk melakukan latihan di Pasifik.

Mengutip Reuters pada Senin (4/11/2024), Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa mulai pukul 9 pagi pada hari Minggu, pihaknya telah mendeteksi 37 pesawat militer China, termasuk pesawat tempur J-16, pembom H-6 berkemampuan nuklir, dan drone.

Dari jumlah tersebut, 35 pesawat terbang ke barat daya, selatan, dan tenggara Taiwan menuju Pasifik Barat untuk melakukan pelatihan jarak jauh, kata kementerian tersebut, seraya menambahkan pihaknya telah mengirimkan pasukannya sendiri untuk berjaga-jaga.

Pada Sabtu pekan lalu, kementerian mengatakan China telah melakukan patroli kesiapan tempur bersama lainnya dengan kapal perang dan pesawat di dekat Taiwan.

China mengadakan latihan perang besar-besaran di sekitar Taiwan pada bulan lalu yang dikatakan sebagai peringatan terhadap tindakan separatis, yang memicu kecaman dari pemerintah Taiwan dan AS.

China memandang Taiwan diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri meskipun ada penolakan keras dari pemerintah Taipei dan secara teratur mengirimkan militernya ke angkasa dan perairan dekat pulau itu untuk menegakkan klaim kedaulatannya.

Beijing sangat tidak menyukai Presiden Taiwan Lai Ching-te, yang mulai menjabat pada bulan Mei, dengan mengatakan bahwa dia adalah seorang separatis. Lai Ching-te mengatakan hanya rakyat Taiwan yang bisa memutuskan masa depan mereka dan telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan Beijing namun ditolak.

Kementerian Pertahanan China tidak menanggapi permintaan komentar mengenai misi tersebut, yang dilaporkan hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden AS pada hari Selasa.

Amerika Serikat terikat oleh hukum untuk memberikan Taiwan sarana untuk mempertahankan diri dan penjualan senjatanya ke Taipei, termasuk sistem rudal senilai $2 miliar yang diumumkan bulan lalu, membuat marah Beijing.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa mulai pukul 9 pagi (01.00 GMT) pada hari Minggu pihaknya telah mendeteksi 37 pesawat militer China, termasuk pesawat tempur J-16, pembom H-6 berkemampuan nuklir dan drone.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper