Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, duet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah memimpin Indonesia melalui berbagai transformasi besar di bidang infrastruktur, ekonomi, dan sosial.
Sejak pertama kali menjabat pada 2014, hingga periode keduanya yang akan berakhir pada 20 Oktober 2024, Jokowi, telah menghadirkan perubahan signifikan yang berdampak luas bagi masyarakat.
Kebijakan pembangunan yang berfokus pada pemerataan ekonomi, infrastruktur, serta penguatan daya saing global menjadi landasan utama dalam masa kepemimpinannya.
Salah satu capaian terbesar Jokowi adalah pembangunan infrastruktur secara masif di seluruh penjuru Indonesia. Melalui proyek Nawacita, Jokowi bertekad untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat infrastruktur di daerah terpencil dan perbatasan.
Proyek-proyek besar seperti Trans Papua, Jalan Tol Trans Sumatera, dan pengembangan berbagai pelabuhan di wilayah timur Indonesia telah menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi, sekaligus meningkatkan akses ekonomi di berbagai wilayah tersebut.
Selain infrastruktur jalan dan pelabuhan, Jokowi juga memprioritaskan pembangunan transportasi publik yang ramah lingkungan di perkotaan.
Jakarta, sebagai ibu kota negara, telah merasakan dampak positif dari pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT). Proyek transportasi massal ini tidak hanya mengurangi kemacetan, tetapi juga mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan di tengah-tengah meningkatnya jumlah kendaraan pribadi.
Di bidang ekonomi, Jokowi membawa perubahan besar dengan mengedepankan hilirisasi sumber daya alam. Melalui kebijakan larangan ekspor bahan mentah, pemerintahannya berhasil mendorong industri hilir dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk Indonesia. Contohnya adalah pembangunan smelter di berbagai daerah yang memungkinkan pengolahan bijih nikel dan tembaga di dalam negeri, sehingga meningkatkan pendapatan negara serta menciptakan lapangan kerja.
Jokowi juga memprioritaskan program-program sosial yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) menjadi salah satu capaian besar dalam memperluas akses pendidikan dan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama masyarakat kurang mampu.
Kedua program tersebut telah membantu jutaan pelajar dan masyarakat mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.
Di bidang energi, Jokowi terus mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan. Kebijakan ini diimplementasikan melalui pembangunan pembangkit listrik berbasis energi surya, angin, dan panas bumi.
Program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi fosil dan berkontribusi pada pencapaian target pengurangan emisi karbon. Selain itu, pemerataan elektrifikasi ke daerah-daerah terpencil berhasil diwujudkan, dengan hampir seluruh wilayah Indonesia kini sudah menikmati akses listrik.
Tak kalah penting, di bawah kepemimpinan Jokowi, digitalisasi dan transformasi teknologi di Indonesia berkembang pesat. Jokowi mendorong perkembangan ekonomi digital dengan memfasilitasi ekosistem startup dan fintech di tanah air.
Kebijakan ini sejalan dengan pengembangan infrastruktur internet melalui proyek Palapa Ring yang kini telah menghubungkan berbagai daerah di seluruh Indonesia dengan jaringan internet berkecepatan tinggi, mempercepat akses informasi dan pelayanan digital.
Dalam bidang hubungan internasional, Jokowi juga berhasil memperkuat posisi Indonesia di kancah global. Salah satu capaian penting adalah kehadiran Indonesia dalam G20 sebagai negara yang memiliki peran aktif dalam pembahasan ekonomi global.
Pada masa kepemimpinannya, Indonesia juga terlibat dalam berbagai forum internasional yang memperkuat posisi negara ini sebagai pemain kunci di Asia Tenggara dan kawasan Indo-Pasifik.
Presiden Jokowi juga dikenal dengan kebijakannya yang pro-investasi. Di tengah upaya meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia, berbagai regulasi untuk memperbaiki iklim investasi diterapkan, seperti Omnibus Law Cipta Kerja.
Meskipun sempat menuai kontroversi, kebijakan ini bertujuan untuk menyederhanakan regulasi dan menciptakan lapangan kerja baru yang lebih banyak, sekaligus meningkatkan daya saing investasi Indonesia di tingkat global.
Meski kebijakannya tak jarang menuai pro dan kontra, sepuluh tahun Pemerintahan Joko Widodo telah menghasilkan berbagai capaian signifikan di berbagai sektor yang secara langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing Indonesia di dunia internasional.
Dengan meninggalkan warisan besar seperti pembangunan infrastruktur yang merata, penguatan hilirisasi industri, serta peningkatan akses terhadap layanan publik, Jokowi telah membawa Indonesia melangkah lebih dekat menuju negara maju yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
Berikut kuis yang berisikan 20 pertanyaan mengenai pencapaian Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin selama 10 tahun (2014-2024):