Bisnis.com, JAKARTA - Gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah menyerang beberapa fasilitas militer Israel di Palestina utara pada hari Senin, 7 Oktober 2024 waktu setempat, termasuk pangkalan militer Glilot dekat Tel-Aviv.
"Pasukan Perlawanan menembakkan beberapa rudal ke pusat intelijen Glilot," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Hizbullah.
"Operasi ini dilakukan untuk membela Lebanon dan rakyatnya, sebagai tanggapan atas pemboman biadab angkatan udara Israel," tambahnya.
Selain itu, Hizbullah juga menembaki permukiman Adamit, Hanita, dan Shlomi di Galilea Barat dari beberapa peluncur roketnya dalam periode yang dilaporkan.
Dilansir dari TASS, sirene serangan udara juga berbunyi di Avivim, Dalton, dan Yiron yang membuat pejabat Israel panik.
Gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah telah melancarkan serangan rutin sejak awal Oktober tahun lalu terhadap posisi militer rezim Israel sebagai balasan atas serangan rezim pendudukan terhadap Gaza dan Lebanon selatan.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, tahun lalu Israel melancarkan perang brutal terhadap Gaza.
Israel telah memberlakukan pengepungan total terhadap wilayah berpenduduk padat itu, memutus bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.
Seragan Israel ke Gaza membuat banyak negara di dunia berupaya agar negara yang dipimpin oleh Netanhayu itu mendapat teguran dari PBB.
Akan tetapi hingga kini, segala pelanggaran yang dilakukan Israel tak kunjung menghasilkan hukuman dari lembaga perserikatan bangsa-bangsa.
Selain Hamas, Hizbullah dari Lebanon dan Iran yang mendukung kemerdekaan Palestina turut menjadi "musuh" Israel.
Beberapa negara sekutu Israel bahkan mendukung mereka. Menurut negara-negara tersebut, Israel menyerang sebagai bentuk pertahanan diri setelah serangan Hamas.