Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY: Gelar Doktor AHY Tidak Ada Cawe-cawe dari Saya!

Presiden ke-6 RI SBY menegaskan bahwa dirinya tidak ikut campur atau cawe-cawe terkait gelar doktor yang diterima putra sulungnya, AHY.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat kegiatan melukis di sela-sela festival musik PestaPora di JiExpo, Jakarta Utara. Dok Instagram @presidenyudhoyonoalbum
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat kegiatan melukis di sela-sela festival musik PestaPora di JiExpo, Jakarta Utara. Dok Instagram @presidenyudhoyonoalbum

Bisnis.com, SURABAYA — Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut menghadiri ujian doktor terbuka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang merupakan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Senin (7/10/2024). Ujian tersebut berlangsung Aula Garuda Mukti Univeritas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.

Dalam forum itu, SBY menegaskan bahwa dirinya tidak ikut campur atau cawe-cawe terkait gelar doktor yang diterima putra sulungnya yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.

Mulanya, SBY bercerita bahwa dirinya dihubungi oleh seorang staf untuk memberikan sambutan setelah AHY dinyatakan lulus dalam sidang terbuka. Dia juga memastikan agar bukan hanya dia seorang yang memberikan sambutan di forum itu.

“Saya bertanya yang berikan sambutan ada lagi enggak, kalau hanya saya nanti orang bilang nih jeruk makan jeruk,” kata SBY dalam sambutannya, Senin (7/10/2024). 

Kemudian, lelaki yang mengenakan setelan jas biru dongker itu menegaskan bahwa gelar yang diraih AHY merupakan hasil dari jerih payah dalam menuntaskan program tersebut.

“AHY ini mendapatkan kehormatan menyandang gelar doktor ini karena jerih payahnya. Tidak ada cawe-cawe saya, benar-benar [tidak ada cawe-cawe],” jelas SBY.

Bahkan, SBY mengaku dirinya jarang bertemu dengan AHY, baik di waktu siang maupun malam hari. Meski begitu, SBY bangga anak sulungnya tidak melalaikan kewajiban program doktor di Universitas Airlangga, di samping didapuk menjadi Menteri ATR/BPN di periode Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Meskipun saya jarang ketemu [AHY] siang dan malam, di samping mengemban tugas negara tentunya, juga tidak melalaikan kewajiban yang sedang dilaksanakan sesuai dengan program doktor di universitas kebanggaan kita ini,” ungkapnya.

Perlu diketahui, ujian doktor terbuka yang AHY ikuti merupakan bagian dari skema penilaian untuk menentukan predikat kelulusan promovendus.

Adapun, Menteri AHY telah menyelesaikan studi doktoral dengan predikat cumlaude atau dengan pujian, dalam ujian doktor terbuka pada Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga.

AHY mengambil disertasi berjudul “Transformational Leadership and Human Resources Orchestration towards Indonesia Emas 2045” dalam rangka mempersiapkan cita-cita besar bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas 2045 dengan baik melalui kepemimpinan yang transformasional serta orkestrasi sumber daya manusia yang unggul sesuai dengan kebutuhan masa depan bangsa Indonesia.

Anak sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu melakukan kajian dari Macmillan, 2017. Dalam kajian itu, menyatakan bahwa agenda transformasi ekonomi sebuah negara bisa dijalankan melalui 3 hal.

Pertama, melakukan perubahan struktural, baik itu mengelola pekerjaan sumber daya dari produktivitas rendah ke tinggi. Kedua, mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi pada sektor strategis melalui penggunaan teknologi secara optimal.

Serta ketiga, mewujudkan wilayah prioritas sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi, agar hadir kelas menengah baru dengan pendapatan yang lebih tinggi.

Menurut AHY, negara harus memperbaiki kualitas pendidikan dan kualitas penelitian dan pengembangan (research and development/R&D).

“Itulah kunci sukses Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok yang terbukti mampu mentransformasikan ekonominya seperti saat ini,” ungkapnya.

Merujuk data, AHY mengungkap bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia berada pada peringkat ke-112 dari 189 negara. Di Asean, Indonesia di posisi ke-6.

“Kualitas pendidikan dan R&D kita juga belum optimal. Berdasarkan data Global Innovation Index, posisi Indonesia diurutan ke-61,” tuturnya.

Realitas ini, menurut AHY, menunjukkan bahwa ekosistem pendidikan, kerja penelitian, dan aktivitas industri di Indonesia cenderung belum selaras dan belum optimal. “Tapi kita harus tetap optimis karena peluangnya ada,” imbuhnya.

Dalam ujian doktor terbuka, hadir pula keluarga inti Menteri AHY, di antaranya Annisa Pohan Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR, dan Aliya Rajasa.

Serta, juga ada Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Sofyan Djalil, Mantan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, para petinggi Partai Demokrat, hingga jajaran Kementerian ATR/BPN.

Sementara itu, sidang baru dimulai pukul 09.10 WIB, dengan pimpinan sidang dipimpin oleh Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Muhammad Nasih, S.E., M.T.A.

“Disertasi sidang AHY diterima, dengan demikian saudara AHY telah menyelesaikan program pendidikan doktor sumber daya manusia dan dinyatakan lulus dengan masa studi 3 tahun 2 bulan 1 hari dengan peringkat cumlaude,” kata pimpinan sidang di akhir sidang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper