Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEK FAKTA: SYL Klaim Masuk Jajaran Menteri Termiskin Jokowi, Benarkah?

Syahrul Yasin Limpo atau SYL yang kini menjadi terdakwa kasus korupsi mengeklaim diri sebagai salah satu menteri termiskin di Kabinet Indonesia Maju. Benarkah?
Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi Syahrul Yasin Limpo berjalan meninggalkan ruangan usai mengikuti sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (13/3/2024). ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi Syahrul Yasin Limpo berjalan meninggalkan ruangan usai mengikuti sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (13/3/2024). ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo atau SYL yang kini menjadi terdakwa kasus korupsi mengeklaim bahwa dia merupakan salah satu menteri termiskin saat masih menjadi anggota Kabinet Indonesia Maju 2019–2024.

SYL merupakan kader Partai Nasdem yang dilantik menjadi Menteri Pertanian pada 2019 di kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin. 

Adapun kini, SYL didakwa melakukan pemerasan di Kementan sebesar Rp44,54 miliar bersama dengan dua anak buahnya yakni mantan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta. 

Dalam persidangan, Senin (24/6/2024), SYL dihadirkan sebagai saksi mahkota untuk dua terdakwa lainnya. Pada pernyataan pamungkasnya, SYL menyebut dirinya termasuk menteri termiskin di Kabinet Indonesia Maju

Pria yang pernah menjadi bupati, gubernur sekaligus wakil gubernur itu mengeklaim masih mencicil rumahnya. 

"Kalau untuk pribadi saya, berapa uang yang saya ambil sebenarnya? Saya heran ini. Saya ini termasuk menteri yang paling miskin. Rumah saya itu, di BTN di Makassar waktu saya Gubernur. Ini baru saja saya mau mencicil. Karena saya berharap di akhir perjalanan umur saya yang 70 tahun saya berada di sini, dan ini dicicil," ucapnya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024).

LAPORAN HARTA

Faktanya, berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), SYL melaporkan kepemilikan harta sekitar Rp20 miliar pada periode 2022. Dia tidak lagi melaporkan LHKPN periode 2023 lantaran sudah mengundurkan diri dari kabinet sebelum pergantian tahun.

Berdasarkan data LHKPN KPK periode 2022, masih ada beberapa menteri yang melaporkan harta lebih sedikit dari SYL pada periode tersebut. 

Misalnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah Rp19,6 miliar; Menteri Sosial Tri Rismaharini Rp16,7 miliar; Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas Rp16,3 miliar; Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi Rp16,1 miliar; Wakil Presiden Maruf Amin Rp14,1 miliar dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno Rp14 miliar.

Beberapa menteri yang melaporkan nilai harta tak jauh dari yang dilaporkan SYL seperti Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Rp23,2 miliar; Menteri ATR/Kepala BPN (sekarang Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto Rp22,8 miliar; dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor Rp20,69 miliar. 

Adapun menteri terkaya pada periode 2022 yakni Menteri Parekraf Sandiaga Uno dengan nilai aset Rp10 triliun, Anggota Wantimpres Tahir Rp9,2 triliun, Mendikbudristek Nadiem Makarim Rp4,8 triliun, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono Rp3 triliun dan Menteri BUMN Erick Thohir Rp2,3 triliun. 

Kemudian, Menhan Prabowo Subianto Rp2 triliun, Menko Marves Luhut Pandjaitan Rp897 miliar, Ketua Wantimpres Wiranto Rp460 miliar, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Rp454 miliar dan Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo Rp347 miliar. 

Untuk diketahui, jaksa KPK mendakwa SYL, mantan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta memeras pejabat maupun direktorat/lembaga di lingkungan Kementan dengan total mencapai Rp44,54 miliar selama 2020–2023.

Di sisi lain, KPK juga menetapkan SYL sebagai tersangka kasus dugaan pencucian uang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper