Bisnis.com, SOLO - Kualitas udara di wilayah Jakarta masih menjadi yang terburuk nomor tiga di dunia hingga Minggu (3/9/2023).
Berdasarkan pengukuran di laman IQAir, Jakarta menempati urutan ke-3 di dunia dengan kualitas udara yang sangat tidak sehat.
Polusi udara di Jakarta semakin buruk, dengan indeks kualitas udara di angka 151 pada pukul 16.20 WIB.
Meskipun indeks ini sempat turun dari angka 162 pada Minggu pagi. Namun tetap saja, tingkat polusi udara masih mengkhawatirkan.
Adapun konsentrasi polutan PM2,5 sebanyak 56 mikrogram per meter kubik. Di mana polutan utama, debu halus PM2,5 dengan konsentrasi tersebut, setara 11,2 kali lipat dari standar nilai ambang yang ditetapkan WHO.
Permasalahan polusi udara ini padahal sudah diantisipasi oleh pemerintah dengan menerapkan beberapa metode yakni seperti work from home (WFH) bagi ASN dan penyemprotan jalan dengan blok air.
Baca Juga
Mengalami penurunan, tapi ternyata buruknya kualitas udara ini tidak berubah secara signifikan. Hal ini pun menjadi perhatian pemerintah, terutama menjelang dilaksanakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean ke-43 yang akan diselenggarakan pada 5-7 September mendatang.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut pihaknya berharap upaya modifikasi cuaca dapat menekan polusi udara Jakarta selama KTT ke-43 ASEAN digelar.
“Bersama dengan BMKG masih diusahakan untuk TMC, (untuk) mendatangkan hujan. Mudah-mudahan ini berhasil, walaupun awannya belum sampai ke Jakarta tetapi mudah-mudahan dengan TMC ini bisa kita laksanakan,” ujar Laksamana Yudo Margono seusai apel pasukan pengamanan KTT ke-43 ASEAN pada Jumat (1/9/2023).
