Berikut poin-poin hasil pertemuan Jokowi dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen
1. Pentingnya penyelesaian perundingan Indonesia-EU CEPA.
2. Kebijakan deforestasi Uni eropa (UE) Deforestation Regulation (EUDR) yang telah diadopsi. Indonesia mengharapkan bahwa benchmarking process harus dilakukan secara transparan dan objektif.
Jokowi menjelaskan bahwa deforestasi Indonesia menurun sangat tajam, menurun 75 persen pada tahun 2019-2020. Data dan kondisi ini harus dilihat secara objektif.
3. Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia dan Malaysia akan lakukan misi bersama ke Brussels untuk menyampaikan semua data-data agar UE lebih paham situasi Indonesia saat ini dan tidak terus mengambil kebijakan yang merugikan.
4. Presiden Komisi Eropa berjanji akan memperhatikan semua fakta dan data yang disampaikan oleh Indonesia.
Pertemuan dengan Presiden Korea Selatan
1. Kedua pemimpin sepakat mengenai pentingnya optimalisasi Indonesia-Korea CEPA.
2. Jokowi menyampaikan pentingnya realisasi investasi dari perusahaan-perusahan Korea di sektor industri kimia, energi baru terbarukan (EBT), ekosistem EV (electric vehicle), dan pembangunan IKN.
Adapun Yoon Suk-yeol menyampaikan komitmennya terhadap investasi Korea Selatan di Indonesia.
Dalam pertemuan, Jokowi juga mengangkat isu terkait penambahan kuota dan perluasan bidang kerja PMI di Korea
Selatan.