Dipak berada di kokpit pesawat Twin Otter yang membawa beras dan makanan ke kota barat Jumla ketika jatuh dan terbakar pada Juni 2006, menewaskan sembilan orang di dalamnya.
Empat tahun kemudian, Anju berada di jalur yang sama untuk menjadi pilot, mengatasi banyak rintangan untuk berlatih di Amerika Serikat (AS). Setelah memenuhi syarat, dia bergabung dengan Yeti Airlines.
Seorang perintis, Anju adalah satu dari hanya enam wanita yang dipekerjakan oleh maskapai sebagai pilot, dan telah terbang hampir 6.400 jam.
"Dia adalah kapten penuh di maskapai yang melakukan penerbangan solo," kata Sudarshan Bartaula dari Yeti Airlines.
"Dia wanita pemberani."
Anju kemudian menikah lagi dan memiliki anak kedua sambil terus membangun kariernya. Teman dan keluarga mengatakan dia menyukai pekerjaannya. Bahwa dia dan suami pertamanya meninggal dengan cara ini adalah sebuah tragedi di dalam sebuah tragedi.
Di lokasi jatuhnya pesawat di Pokhara, bagian-bagian pesawat yang dipiloti Anju berserakan di tepi Sungai Seti. Berserakan seperti pecahan mainan yang rusak. Sebagian kecil bagian pesawat bersandar di ngarai, jendela utuh dan warna hijau dan kuning Yeti Airlines masih terlihat.