Polio paralisis dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti:
Cacat
Kelainan bentuk tungkai dan pinggul
Kelumpuhan, baik sementara maupun permanen
Kesulitan bernapas akibat kelumpuhan otot saluran pernapasan
Gagal napas
Kematian
Selain itu, gejala polio berulang dapat dialami oleh orang yang pernah terkena polio. Kondisi ini dikenal sebagai sindrom pascapolio. Gejala sindrom pascapolio baru muncul 30 tahun atau lebih sejak penderita terinfeksi pertama kali.
Gejala sindrom pascapolio meliputi:
Sulit bernapas dan menelan
Gangguan ingatan
Gangguan tidur
Depresi
Otot dan sendi makin lemah
Pencegahan Polio
Pencegahan polio dapat dilakukan dengan melakukan imunisasi polio. Vaksin polio mampu memberikan kekebalan terhadap penyakit polio dan aman diberikan kepada orang dengan daya tahan tubuh yang lemah.
Ada dua bentuk vaksin polio, yaitu suntik (IPV) dan obat tetes mulut (OPV). Vaksin polio dalam bentuk obat tetes mulut (OPV-0) diberikan kepada bayi sesaat setelah lahir.
Selanjutnya, vaksin polio akan diberikan sebanyak empat dosis, baik dalam bentuk suntik maupun obat tetes mulut.
Berikut adalah jadwal pemberian keempat dosis vaksin polio tersebut:
Dosis pertama (polio-1) diberikan saat usia 2 bulan
Dosis kedua (polio-2) diberikan saat usia 3 bulan
Dosis ketiga (polio-3) diberikan saat usia 4 bulan
Dosis terakhir diberikan pada usia 18 bulan sebagai dosis booster
Guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya imunisasi polio, pemerintah menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui kegiatan tersebut, semua bayi dan balita (usia 0–59 bulan) akan diberikan vaksinasi polio tambahan tanpa mempertimbangkan apakah imunisasinya sudah lengkap atau belum.
Vaksin polio untuk dewasa
Vaksin polio juga diberikan kepada orang dewasa yang belum pernah melakukan imunisasi polio. Vaksin polio untuk dewasa diberikan dalam bentuk suntik (IPV) dalam tiga dosis.
Berikut adalah pembagian dosisnya:
Dosis pertama dapat diberikan kapan saja
Dosis kedua diberikan dengan jeda waktu 1–2 bulan
Dosis ketiga diberikan dengan jeda waktu 6–12 bulan setelah dosis kedua
Orang dewasa yang akan bepergian ke negara dengan kasus polio aktif juga dianjurkan untuk menjalani vaksinasi polio. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan ketika berinteraksi dengan penderita atau seseorang yang diduga menderita polio.