Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lautan Luas Bangun Kampung di Mauk, Tangerang

Kampung Lautan Luas adalah wujud pengembangan masyarakat yang merupakan salah satu inisiasi dari emiten berkode saham LTLS tersebut.
Kampung Lautan Luas di Mauk, Tangerang/Lautan Luas
Kampung Lautan Luas di Mauk, Tangerang/Lautan Luas

Bisnis.com, JAKARTA- Dalam acara ini Lautan Luas mengundang beberapa rekanan perusahaan untuk turut menghadiri acara serah terima beberapa rumah di kampung Lautan Luas dan berpartisipasi dalam kegiatan membangun rumah untuk masyarakat di desa Margamulya, Mauk.

Terdapat tiga aktivitas dalam kegiatan ini yaitu peletakan fondasi, pembangunan tembok dan pengecatan. Kampung Lautan Luas adalah wujud pengembangan masyarakat yang merupakan salah satu inisiasi dari emiten berkode saham LTLS tersebut.

Program ini berjalan sejak 2021 sebagai bentuk perayaan ulang tahun PT Lautan Luas Tbk yang ke-70 tahun. "Rumah yang layak adalah salah satu fondasi penting dalam pengembangan keluarga. Oleh karena itu kami bermitra dengan Habitat Indonesia yang telah mempunyai rekam jejak dalam mengembangkan hunian layak tinggal di untuk masyarakat prasejahtera di seluruh Indonesia," jelas Eurike Hadijaya, Investor Relation Lautan Luas, dikutip pada Senin (19/9/2022).

Karyawan Lautan Luas juga terlibat program pendanaan pembangunan rumah di Mauk. Lautan Luas mengadakan program donasi melalui lari dan jalan kaki yang jumlah kilometernya bisa di konversi menjadi rumah. Program ini menghasilkan 23 rumah selama kurun waktu 2021 - 2022.

Sasaran dari program ini adalah masyarakat prasejahtera di Desa Margamulya, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. PT Lautan Luas Tbk sendiri menargetkan dapat membangun 70 rumah, 7 sekolah dan 7 sentra air dalam jangka waktu 5 tahun.

Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia mengatakan, program ini selaras dengan misi Habitat for Humanity Indonesia. Hal inipun mendukung program pemerintah “100-0-100”, yaitu pemenuhan 100 persen akses layak air minum, pengurangan kawasan kumuh menjadi 0 persen, dan pemenuhan 100 persen akses sanitasi layak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper