Bisnis.com, JAKARTA - Sebagian besar umat Islam di Indonesia akan melaksanakan salat IdulAdha besok Minggu (10/7/2022). Berikut bacaan niat dan tata cara mandi wajib yang bisa Anda lakukan sebelum salat Id.
Mandi wajib atau mandi junub adalah salah satu pokok dalam praktik bersuci menghilangkan hadas besar. Mandi wajib diperuntukkan bagi pria dan wanita yang dalam keadaan junub.
Dilansir dari situs NU Online pada Minggu (9/7/2022), kondisi junub yakni ketika seseorang mengalami salah satu dari dua hal.
Pertama, keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik karena mimpi basah, mempermainkannya, ataupun gairah yang ditimbulkan penglihatan atau pikiran.
Kedua, jimak atau berhubungan seksual, meskipun tidak mengeluarkan mani.
Mandi junuh penting dilakukan karena berkaitan dengan ibadah-ibadah lain, baik yang fardhu maupun sunnah. Orang yang dalam keadaan junub dilarang melakukan hal-hal berikut ini, antara lain melaksanakan salat, berdiam diri atau duduk di masjid, thawaf atau mengelilingi Ka'bah, melafalkan ayat Al-Qur'an, dan menyentuh mushaf.
Baca Juga
Oleh karena itu, pria dan wanita yang berstatus dalam keadaan junub tidak diperbolehkan untuk melaksanakan salat IdulAdha. Mereka harus melakukan mandi wajib atau mandi junub sebelum salat Id.
Berikut Niat dan Tata Cara Mandi Wajib atau Mandi Junub yang bisa Anda Ikuti.
Niat Mandi Wajib
Pertama, niat. Yakni kesengajaan yang diungkapkan dalam hati. Bila ia mampu melafalkan juga secara lisan, hal ini lebih utama. Contoh lafal niat mandi wajib:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla li raf’il janâbati fadhu lillahi taala.
"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."
Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.
Setelah melafalkan niat, Anda mengguyur seluruh bagian luar badan, tak terkecuali rambut dan bulu-bulunya. Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke kulit dalam dan pangkal rambut/bulu. Tubuh diasumsikan sudah tidak mengandung najis.
Selain hal-hal yang wajib itu, ada juga sejumlah kesunnahan dalam mandi janabah. Imam al-Ghazali dalam Bidâyatul Hidâyah secara teknis menjelaskan adab mandi janabah dengan cukup rinci mulai dari awal masuk kamar mandi hingga keluar lagi.
Tata Cara Mandi Wajib
1. Basuh dengan air
Pertama, saat masuk ke kamar mandi ambilah air lalu basuhlah tangan terlebih dahulu hingga tiga kali.
2. Bersihkan kotoran
Kedua, ersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan.
3. Berwudhu
Ketiga, berwudhu sebagaimana saat wudhu hendak shalat termasuk doa-doanya. Lalu pungkasi dengan menyiram kedua kaki.
4. Mulai mandi
Keempat, mulailah mandi janabah dengan mengguyur kepala sampai tiga kali-bersamaan dengan itu berniatlah menghilangkan hadas dari janabah.
5. Guyur badan
Kelima, guyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian bagian badan sebelah kiri juga hingga tiga kali. Jangan lupa menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali; juga menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya).
Pastikan air mengalir ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan--kalaupun tersentuh, berwudhulah lagi.
6. Sunnah
Di antara seluruh praktik tersebut yang wajib hanyalah niat, membersihkan najis (bila ada), dan menyiramkan air ke seluruh badan. Selebihnya adalah sunnah muakkadah dengan keutamaan-keutamaan yang tak boleh diremehkan.
Orang yang mengabaikan kesunnahan ini, kata Imam al-Ghazali, merugi karena sejatinya amalan-amalan sunnah tersebut menambal kekurangan pada amalan fardhu.