Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda menyampaikan, dalam pertemuan Health Working yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan pada akhir Maret 2022 telah menyepakati metode digitalisasi dokumen penerapan protokol kesehatan, yaitu QR code sesuai standar WHO.
“Penggunaan QR code ini dinilai sederhana, aman, dan bisa menyimpan informasi dengan standar yang sama di seluruh dunia. Kebijakan ini akan diberlakukan di semua Negara anggota G20 dan secara bertahap akan diterapkan di Negara lain,” ujarnya, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (7/4/2022).
Dia melanjutkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pun telah mengenalkan sistem verifikasi sertifikat vaksin Covid-19 universal atau Universal Vellfire.
“Ini adalah sebuah portal khusus dari Kementerian Kesehatan yang mampu membaca data sertifikat vaksin di Negara lain, portal ini berbasis web yang dibuat dengan standar WHO, juga mudah digunakan disemua perangkat,” tuturnya.
Maudy mengatakan, dengan adanya sistem tersebut diharapkan data pelaku perjalanan bisa terbaca di sistem kesehatan Negara lain
“Portal Universal Vellfire ini telah diujicobakan di 19 Negara anggota G20 dan mendapatkan tanggapan positif sehingga diharapkan portal ini bisa membantu setiap Negara dalam menghadapi pandemi pada masa mendatang,” katanya.
Baca Juga
Dia melancarkan, pertemuan Health Working Group akan dilanjutkan pada 6–7 Juni 2022 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan membahas bagaimana dunia membangun sistem ketahanan kesehatan global.
Kemudian, akan dilanjutkan pertemuan Health Minister Merting (HMM) pertama pada 20–21 Juni 2022 di Jogjakarta.
Sekadar catatan, isu arsitektur kesehatan global menjadi isu prioritas selain isu ekonomi dan keuangan dunia yang dibahas dalam presidensi G20 di Indonesia.
Maudy menjabarkan, akan ada tiga agenda turunan yang dibahas dalam isu arsitektur global. Pertama, menyelaraskan sandar protokol kesehatan (prokes) di tingkat global.
Kedua, membangun ketahanan sistem kesehatan global dan terakhir adalah pembangunan pusat studi dan manufaktur untuk mencegah, menyiapkan, dan merespon krisis kesehatan yang akan datang.
“Satu di antara ketiga agenda turunan dibahas di Jogjakarta dan dipimpin oleh Menteri Kesehatan pada pertemuan help working group pertama yang berlangsung pada akhir Maret,” ujarnya.
Pelantun lagu Perahu Kertas tersebut mengatakan dengan mengambil tema Harmonizing Global Protocol Standards secara khusus membahas bagaimana menyelaraskan standar prokes untuk perjalanan antarnegara serta sistem digitalisasi sertifikat vaksin Covid-19 yang terintegrasi antarnegara.