Dikritik masyarakat
Rencana pengadaan ponsel mewah oleh DPRD Kota Bandung ini pun menuai pro dan kontra.
Masyarakat kemudian melayangkan protes karena sikap anggota dewan yang dinilai tak berempati pada masyarakat, khususnya di tengah pandemi Covid-19. Terlebih juga masalah mengenai kelangkaan minyak goreng di tengah masyarakat.
"Karena banyaknya laporan dari masyarakat terkait kondisi saat ini [minyak goreng yang cukup sulit), membuat kami memikirkan kembali pengadaan smartphone yang mencapai harga Rp1 miliar. Kita terus berkomitmen, dan mudah mudahan masyarakat bisa memahami," ucap Tedy.
Pengadaan Dibatalkan
Proyek pengadaan ponsel mewah ini pun akhirnya dibatalkan oleh DPRD Kota Bandung.
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengatakan keputusan pembatalan tersebut merupakan hasil diskusi bersama fraksi-fraksi partai dan setelah mendengar keberatan dari masyarakat.
"Dengan ini kami sampaikan pengadaan handphone ini dibatalkan. Intinya, harapan dari publik seperti itu. Jadi, terima kasih," ujar Tedy.