Bisnis.com, JAKARTA - Survei Digital Mum Survey 2021 oleh aplikasi parenting The Asian Parent, memotret aktivitas kaum ibu atau 'emak-emak' Indonesia ketika menggunakan situs dagang elektronik (e-commerce) untuk berbelanja online.
Studi kepada 670 responden di Jabodetabek, Bandung, Medan, Surabaya dan kota besar lain pada awal kuartal II/2021 ini membuktikan 97 persen di antara emak-emak ini sudah melek e-commerce, dan kerap bertransaksi bahkan mencapai rata-rata 3 kali setiap bulan.
Hal ini mendukung kemandirian kaum ibu dalam hal 'shopping', 79 persen melibatkan diri sangat dalam terhadap prosesnya, lewat memilih brand dan membelinya sendiri. Hanya 19 persen yang membeli tanpa keputusan memilih brand secara mandiri, dan 2 persen yang memilih brand, tapi dibelikan orang lain.
Berdasarkan merek situs dagang elektronik, Shopee mengambil pangsa 80 persen responden yang paling kerap dibuka, disusul 10 persen yang mengaku lebih sering memakai Tokopedia, 8 persen Lazada, dan 2 persen lain-lain.
Sebanyak 86 persen dari responden sudah memiliki anak, separuhnya didominasi satu anak, sementara 27 persen tengah hamil. Tak ayal, 82 persen responden mengaku banyak membeli produk-produk kebutuhan bayi di e-commerce di periode transaksi 6 bulan terakhir.
Secara terperinci, 60 persen untuk membeli pakaian dan popok, 59 persen untuk produk perawatan seperti baby oil, cream, shampo, dll, sementara 42 persen untuk mainan anak.
Baca Juga
Selain untuk bayi, 81 persen emak-emak juga kerap membeli kebutuhannya di e-commerce, yaitu make-up & aksesoris (55 persen), baju dan pakaian atau produk fashion (52 persen), serta kesehatan dan suplemen (39 persen).
Adapun, 54 persen emak-emak dari responden juga kerap membeli kebutuhan rumah lewat e-commerce. Antara lain, kebutuhan dapur (38 persen) dan home appliances (20 persen).
Transaksi
Menariknya, 60 persen kaum ibu selama pandemi mengaku menambah jumlah transaksi belanjanya di e-commerce untuk kategori perlengkapan kesehatan dan suplemen, serta groceries, maka transaksi yang baru saja dilakukan untuk health & suplemen menjadi 64 persen dari responden, sementara groceries & kebutuhan dapur menjadi 60 persen dari responden.
Transaksi lainnya mengecil, namun pembelian seluruh jenis kebutuhan bayi tetap bertahan di atas 41 persen.
"Secara umum mayoritas moms berbelanja baby products, disusul kebutuhan make-up untuk dirinya sendiri. Tapi, Covid-19 separuh dari mereka tampak meningkatkan belanjanya untuk kebutuhan kesehatan. Ke depan, lebih dari separuh responden tampak masih akan meningkatkan transaksi belanja di e-commerce walaupun Covid-19 sudah mereda," tulis kesimpulan survei.
Adapun, aktivitas paling banyak dilakukan responden emak-emak ketika berbelanja online, didominasi cek review di situsnya sebanyak 84 persen, bahkan 67 persen dari responden sampai 'kepo' dengan ulasan para pemakai produk sampai-sampai melakukan cek review di laman-laman media sosial.
Sebanyak 74 persen responden suka membandingkan harga antara satu e-commerce dengan lainnya, 63 persen suka membandingkan harga antara satu e-commerce dengan toko offline, sementara 19 persen suka berkonsultasi dengan teman dan kerabat dekat sebelum memutuskan membeli produk secara online.