Bisnis.com, JAKARTA - Jaringan penggerak pendidikan Semua Murid Semua Guru kembali menggelar kegiatan Pesta Pendidikan (PeKan) 2021 dengan tema Bangkitkan Inovasi Pendidikan.
“Pesta Pendidikan bukan sekedar kegiatan rutin tahunan. Tapi perayaan yang dirindukan karena jadi kesempatan belajar, menselaraskan gerakan dan memperbesar makna yang kita kerjakan barengan di ekosistem pendidikan”, jelas Najelaa Shihab, Inisiator Semua Murid Semua Guru (SMSG) dalam keterangab tertulisnya.
Acara ini digelar tanggal 21 dan 22 Mei 2021 secara online dalam sebuah platform virtual event. Mengambil momen semangat Hari Pendidikan Nasional dan Kebangkitan Nasional, Pesta Pendidikan 2021 diisi dengan sejumlah acara seperti rangkaian webinar interaktif, talkshow inspiratif, Gagasan Pendidikan 20.21 dari jaringan Komunitas dan Organisasi Pendidikan, serta penampilan seni budaya.
Dalam Pesta Pendidikan 2021 kali ini, ada tiga panggung online yang dapat diikuti oleh hadirin. Panggung Belajar dimana tersaji webinar menarik untuk peningkatan kapasitas penggerak pendidikan. Panggung selanjutnya adalah Panggung Bergerak, dimana para Komunitas dan Organisasi Pendidikan (KOP) mempresentasikan inovasi praktik baik ketangguhan penggerak pendidikan. Panggung Bermakna akan diisi talkshow dan webinar #KerjaBarengan untuk integrasi, kolaborasi dan inovasi.
“Inovasi dibutuhkan untuk kita terus bisa memberikan dampak kepada masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Dan melalui Pesta Pendidikan 2021 ini, kita ingin memperkuat semangat #kerjabarengan sekaligus mensyukuri apa-apa yang sudah kita capai”, tutur Ivan Ahda selaku Ketua Jaringan SMSG.
Ia juga menambahkan dunia pendidikan saat ini mendapatkan banyak tantangan terlebih karena juga pandemi global yang dirasakan oleh seluruh dunia. Dalam keterbatasan kita saat ini tentu bukanlah menjadi penghalang untuk kita terus melakukan inovasi.
Sementara itu, Penerima Penghargaan Semua Murid Semua Guru Award "Mahasiswa Berdaya Untuk Pendidikan" Desvita Tria Ningrum mengatakan,” Masalah kita sebagai pemuda dalam membuat gerakan adalah kita tidak bisa mengandalkan sosok yang dituakan. Ibaratnya kita ini jadi guru sekaligus jadi murid dalam bergerak. Kita jadi belajar banyak hal untuk berproses dan bergerak bersama.”
“Supaya gerakan kita berdampak lebih luas, kita justru harus tentukan dulu audience kita dari awal. Setting target khalayaknya dari awal, kemudian susun strategi marketingnya. Kita ajak teman-teman terdekat dulu. Kalau kegiatan kita ini membuat teman-teman senang, akan makin banyak audience yang diajak,” kata Desvita yang juga mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UI.
“Perkembangan dunia pendidikan harus bisa bersinergi dengan dunia korporasi dan juga sebaliknya. Hubungan dua arah yang terintegrasi ini akan semakin memperkuat inovasi yang ada. Tentu akan banyak tantangan yang dihadapi, tapi harus kita mulai dan konsisten menjaga semangat inovasi demi kualitas dunia Pendidikan yang kita harapkan”, harap Salman Subakat CEO PT. Paragon Technology and Innovation yang hadir sebagai salah satu pembicara Talkshow Strategi Integrasi Korporasi dengan Pendidikan Indonesia.