Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordninator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong otoritas terkait mendeteksi kemungkinan varian baru SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang dibawa ratusan pekerja migran di Kepulauan Riau dan Sumatra.
"Inilah pentingnya dilakukan genome sequencing. Mereka yang dari luar negeri harus kita antisipasi karena fokus kita ke pencegahan varian baru seperti dari Afrika, Inggris, ataupun India," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Muhadjir mengemukakan pernyataan itu untuk merespons laporan 170 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia di Kepulauan Riau (Kepri) telah dinyatakan positif Covid-19.
Kondisi serupa dilaporkan terjadi di Provinsi Sumatra Utara (Sumut). Telah ditemukan 33 PMI asal Malaysia yang juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Sebelumnya PMI tersebut sudah mengantongi surat keterangan bebas Covid-19 dari Negeri Jiran, tapi usai dilakukan isolasi dan pemeriksaan ulang di Indonesia, diketahui terkonfirmasi positif.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menginstruksikan jajaran Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk melakukan Whole Genome sequencing terhadap PMI asal Malaysia.
"Orang-orang yang masuk dari Malaysia yang positif langsung dilakukan genome sequencing saja. Saya sudah instruksikan itu ke Litbangkes bahwa semua yang positif itu supaya terus kita pantau," ujarnya.
Budi menambahkan masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan terutama memakai masker yang diyakini mampu mengurangi penularan Covid-19 hingga 95 persen.
"Terakhir yang paling penting, semua aparat harus diyakinkan untuk melaksanakan dan melaporkan hasil 3T secara transparan," ungkapnya.
Cegah Penyebaran Mutasi Covid-19 dari PMI, Ini Arahan Menko PMK
170 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia di Kepulauan Riau (Kepri) yang kembali ke Indonesia diketahui telah dinyatakan positif Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
34 menit yang lalu
Kasus Korupsi CSR: Pertaruhan Reputasi BI Ketika Kurs Kian Rontok
41 menit yang lalu
Prabowo Temui PM Pakistan Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
1 jam yang lalu