Bisnis.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan berakhirnya acara Indonesia Lawyers Club (ILC) diduga ada kaitannya dengan tekanan tidak langsung dari tangan tidak terlihat atau invisible hand.
Hal ini diungkapkan seiring ucapan keprihatinan terhadap berakhirnya acara televisi yang tayang di TV One sejak 2008 ini.
“Walaupun bang Karni Ilyas tentu tidak akan mengatakan hal-hal yang ada di luar itu. Menurut saya pasti ada kaitannya dengan berbagai invisible hand atau tangan-tangan tidak terlihat,” kata Fadli dalam video berjudul Turut Berduka Cita Atas Wafatnya ILC yang diunggah di akun Youtube Fadli Zon Official, Rabu (16/12/2020).
Fadli juga menceritakan mengenai acara ILC yang pernah tiba-tiba dibatalkan karena isunya terlalu sensitif bagi khalayak.
“Pengalaman saya sebagai narsum yang cukup sering diundang. Tiba-tiba setelah dihubungi dan tiba-tiba setelah confirm, tiba-tiba acara itu dibatalkan secara mendadak. Acara itu biasanya judulnya yang sangat sensitif sehingga ada pihak yang tidak menginginkan tema ini diangkat ke permukaan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, pada Selasa (15/12/2020) menjadi episode terakhir bagi ILC sebelum melakukan cuti panjang. Sebelumnya, acara ini tayang dua kali dalam sepekan dan dipandu oleh Karni Ilyas.
Baca Juga
Fadli Zon menilai berakhirnya ILC ini merupakan kabar buruk bagi demokrasi Indonesia. Menurutnya, ILC merupakan sedikit dari acara televisi Tanah Air yang memberikan ruang bagi kebebasan untuk berdiskusi dan berdebat secara terbuka tentang berbagai isu aktual di bidang hukum, politik, sosial, budaya dan lainnya.
Dia berharap, ILC tidak selamanya mati dan suatu saat akan kembali mengudara. “Acara ini menurut saya telah ikut berpartisipasi punya andil dan jasa dalam mengawal demokrasi kita,” ujarnya.