Setelah ditangkap, Diponegoro dibawa ke Batavia dengan menggunakan kapal uap SS van der Cappelen dari Semarang. Di Batavia, Diponegoro ditahan di Stadhuis (Balai Kota) selama hampir sebulan (8- April-3 Mei 1830). Diponegoro kemudian diasingkan ke Manado (1830-1833). Di sini sang Pangeran menceritakan kehidupannya melalui tulisan autobiografinya, yakni Babad Diponegoro (1830-1832). Babad Diponegoro ini merupakan naskah klasik yang ditulis dengan aksara Arab pegon sejumlah 1.151 halaman. Pada 21 Juni 2013 Babad Diponegoro ditetapkan sebagai Memory of the World (Warisan Ingatan Dunia) oleh Unesco.
Fakta Menarik Pusaka Pangeran Diponegoro, Termasuk Keris Kiai Nogo Siluman
Fakta Menarik Pusaka Pangeran Diponegoro, Termasuk Keris Kiai Nogo Siluman
Halaman Selanjutnya
Tongkat Kanjeng Kiai Cokro
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Andhika Anggoro Wening
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
13 jam yang lalu