Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengakui bahwa penyelenggaraan kegiatan kepresidenan di tengah pandemi Covid-19 membutuhkan kerja ekstra keras.
Dia mencontohkan, pada saat Upacara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 Kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, yang dihadiri oleh ribuan orang secara virtual, ternyata ada pihak yang mencoba meretas.
“Ketika 17 Agustus juga ada, saya ngga sebutkan negaranya ya, ada dari negara tertentu yang mencoba meng-hack, tapi kan sudah di-take out oleh penegak hukum yang memang bertugas untuk itu,” kata Heru dalam Webinar Sekretariat Presiden Menyapa, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/10/2020).
Hal itu dinilainya sebagai salah satu tantangan dalam penyelenggaraan acara kenegaraan di masa pandemi Covid-19.
Pasalnya, acara kenegaraan seperti Upacara HUT Ke-75 Kemerdekaan RI yang diselenggarakan secara daring dan luring membutuhkan persiapan yang lebih matang di dalamnya, salah satunya di sisi keamanan.
“Kalau kita offline [luring] ya sudah dicek fisik, boleh masuk ke istana. Tetapi ketika di udara [daring] itu kan kita harus menjaga dari hacker-hacker,” ujarnya.
Walhasil, guna mengantisipasi kemungkinan serangan dari para hacker, maka Sekretrariat Presiden juga melibatkan tim penegak hukum yang memiliki wewenang dan kapasitas untuk menjaga keamanan saat kegiatan berjalan.